Jelang Nataru Omzet Pedagang di Pasar Guntur Garut Menurun

Sabtu, 14 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivitas di Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut beberapa waktu lalu (Foto: Istimewa)

Aktivitas di Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut beberapa waktu lalu (Foto: Istimewa)

Pedagang Pasar Guntur Garut mengeluh soal omset yang terus menurun. Diduga akibat merosotnya daya beli masyarakat.

DARA | Merosotnya omzet diperkirakan akan semakin buruk menjelang liburan akhir tahun atau pada saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Pasalnya, di Nataru harga bahan pokok akan semakin naik, disisi lain daya beli masyarakat akan semakin turun.

H Oping Taufik, salah satu pedagang sayur di Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut menuturkan, turunnya daya beli masyarakat ini sudah dirasakannya sejak dua tahun terakhir.

Terlebih lagi menurut H Oping, beberapa komoditi sekarang ini mengalami kenaikan, antara lain cabai merah, cabai rawit, cabai keriting dan bawang merah.

Menurut H Oping, harga cabai merah yang awalnya Rp20.000 sekarang menjadi Rp35.000, cabai rawit dari 20.000 naik jadi Rp30.000, dan bawang merah dari semula 20.000 kini sudah mencapai Rp30.000.

“Tapi menjelang akhir tahun ini daya beli masyarakat malah semakin menurun, bisa dibilang dua tahun terakhir ini omset terus menurun perharinya,” ujarnya, Jumat (13/12/2024).

H.Oping menyebutkan, bahwa turunnya omset penjualan tersebut mencapai hingga 60 persen sekarang ini. Yang biasanya ia bisa menjual 15 sampai 20 ton, saat ini hanya sekitar 5 ton per hari.

“Sekarang karena mungkin ekonomi melemah pasokan bahan baku hanya di atas 4 ton sampai 5 ton, padahal biasanya 15 ton sampai 20 ton habis, jadi penurunannya sampai 60 persen,” ujarnya.

Selain itu, lanjut H Oping, pasokan bahan pokok dari berbagai kecamatan juga saat ini semakin turun atau berkurang. Hal itu menurutnya, karena dipengaruhi oleh faktor cuaca.

H Oping menambahkan, selain ada yang mengalami kenaikan, ada pula komoditi jenis sayuran yang turun harganya, di antaranya jengkol, kentang, dan daun bawang.

“Seperti jengkol yang biasanya Rp30.000 sekarang turun jadi Rp14.000,” ujarnya.

H Oping memperkirakan, menjelang natal dan tahun baru (nataru) nanti harga kebutuhan pokok di pasar juga akan kembali mengalami kenaikan.

“Mulai ada pergerakan dari bahan-bahan tertentu, mungkin yang lainnya juga akan ikut naik, biasanya mendekati Natal dan Tahun Baru harga akan kembali melambung,” katanya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Kunjungi Korban Bencana di Sukabumi, Menteri Lingkungan Hidup Bilang Banyak yang Harus Dilakukan untuk Mengantisipasi Bencana
Kota Sukabumi Tuan Rumah Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat
Pekan Kebudayaan Jawa Barat, Harmoni Keberagaman Warisan Leluhur
Shin Tae-yong Bilang Indonesia Menghadapi Tantang Berat Melawan Vietnam
BPBD Jabar Lanjutkan Masa Darurat Bencana Sukabumi, 12.651 Warga Masih Mengungsi
Cuaca Ekstrem, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Pantau Lapangan
Mapolres Dipenuhi Karangan Bunga, Hismawa Migas Apresiasi Langkah Polres Sukabumi Kota yang Mengungkap Kasus Gas Oplosan
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 15 Desember 2024 - 22:18 WIB

Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen

Minggu, 15 Desember 2024 - 18:08 WIB

Kunjungi Korban Bencana di Sukabumi, Menteri Lingkungan Hidup Bilang Banyak yang Harus Dilakukan untuk Mengantisipasi Bencana

Minggu, 15 Desember 2024 - 17:58 WIB

Kota Sukabumi Tuan Rumah Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat

Minggu, 15 Desember 2024 - 14:26 WIB

Pekan Kebudayaan Jawa Barat, Harmoni Keberagaman Warisan Leluhur

Minggu, 15 Desember 2024 - 09:41 WIB

BPBD Jabar Lanjutkan Masa Darurat Bencana Sukabumi, 12.651 Warga Masih Mengungsi

Berita Terbaru