Kepolisian telah menyiapkan sejumlah pendekatan dalam penanganan aksi terorisme pada tahun politik, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
DARA | Demikian dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri acara penganugerahan BNPT Awards 2023 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Disebutkan kapolri, khususnya Densus 88 Antiteror terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan teroris yang sifatnya soft approach.
“Sampai dengan yang saat ini, kami ubah menjadi langkah-langkah yang sifatnya pencegahan dan mengamankan atau biasa disebut dengan preventive strike,” ujarnya seperti dikutip dari laman Divhumas, Selasa (1/8/2023).
Menurut kapolri, Densus 88 terus memantau pergerakan kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan teroris. Dikhawatirkan kelompok-kelompok tersebut memanfaatkan perbedaan pandangan atau isu SARA untuk memecah belah masyarakat.
“Menghadapi tahun pemilu, strategi tersebut terus kami lanjutkan karena kami juga memahami bahwa ada potensi yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan kelompok teroris untuk menumpang,” ujar kapolri.
“Kemudian dengan potensi-potensi yang mereka bisa ikut, khususnya pada saat terjadi perbedaan pendapat atau konflik, apalagi kemudian itu menggunakan isu-isu SARA, tentunya kami mengantisipasi,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Kapolri, pendekatan humanis juga dilakukan terhadap mantan-mantan narapidana kasus terorisme (napiter). Dalam hal ini, Polri juga meningkatkan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Agama (Kemenag) hingga tokoh-tokoh agama.
Kapolri juga menyebut pendekatan selanjutnya adalah dengan tindakan tegas apabila ada pihak-pihak yang berpotensi membahayakan dan mengganggu jalannya pemilu. Kapolri menekankan Polri, dibantu TNI, terus mewaspadai ancaman terorisme jelang pemilu.
“Tentunya terhadap yang potensial dan mengarah pada aksi-aksi yang tentunya akan berdampak membahayakan, mengganggu jalannya proses pemilu, ya kita melakukan penangkapan,” kata kapolri masih dikutip dari PMJNews.
Editor: denkur