Jelang Pencabutan Lockdown, Warga Wuhan Diminta Tetap di Rumah

Sabtu, 4 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi Kota Wuhan, China, kosong saat lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. (Foto: Hector RETAMAL / AFP)

Kondisi Kota Wuhan, China, kosong saat lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. (Foto: Hector RETAMAL / AFP)

Pemerintah China memperingatkan seluruh warga Kota Wuhan untuk tetap berada di dalam rumah dan waspada terhadap penyebaran Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

DARA | CHINA – Peringatan itu dikeluarkan menjelang pencabutan penutupan perbatasan atau lockdown di Wuhan pada 8 April 2020 mendatang. Pemerintah Kota Wuhan mendesak warga untuk tetap waspada demi mencegah risiko penyebaran virus corona gelombang kedua dari para pendatang.

Meski kasus harian corona terus menurun sejak Februari 2020 lalu, Ketua Partai Komunis di Wuhan, Wang Zhonglin menuturkan, ibu kota Provinsi Hubei itu masih berisiko terpapar wabah pandemi baik secara internal dan eksternal, sehingga warga harus tetap menerapkan langkah pencegahan.

Dilansir The Guardian, Jumat (3/4/2020), Wuhan memang telah melonggarkan sejumlah kebijakan pembatasan wilayah dalam beberapa pekan terakhir.

Kota yang menjadi awal kemunculan dan penyebaran corona itu, juga akan mencabut larangan perjalanan pada 8 April mendatang, bagi warga dalam kondisi sehat atau dengan kode kesehatan berwarna hijau.

Pemerintah China pun menggelar hari berkabung dan mengheningkan cipta secara nasional, Sabtu (4/4/2020), untuk mengenang orang-orang yang meninggal dalam wabah virus corona.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan selama berlangsungnya mengheningkan cipta selama tiga menit dan berkabung nasional, pemerintah dan seluruh penduduk menaikkan bendera setengah tiang.

Per hari ini, China memiliki 81.620 kasus corona dan 3.322 kematian. Sementara itu, sebanyak 1.015.466 orang telah terinfeksi virus serupa SARS itu di seluruh dunia.

Sebanyak 53.190 pasien corona meninggal di seluruh dunia hingga hari ini. Sementara kasus virus corona telah menyentuh lebih dari 1 juta secara global.***

 

Sumber: cnnindonesia.com

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

NASIONAL

BPPA Pilih Sembilan Anggota Dewan Pers Periode 2025-2028

Selasa, 4 Mar 2025 - 23:04 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Begini Isi LKPJ Wali Kota Sukabumi 2024

Selasa, 4 Mar 2025 - 19:52 WIB