Kecuali harga cabe dan bawang merah.
DARA | Jelang Pilkada dan Natal serta Tahun Baru (Nataru) 2025,
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB), memastikan kenaikan harga sembako masih relatif terkendali.
“Yang naik (harga) percabean dan bawang merah. Tapi kenaikannya tidak terlalu melonjak, hanya sekitar dua persen. Masih dianggap normal,” kata Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi di Ngamprah, Selasa (26/11/2024).
Kenaikan harga bawang merah dan percabean tersebut, sambung Ricky, bukan dipengaruhi Pemilukada atau jelang Nataru. Namun, lebih akibat faktor perubahan cuaca, sehingga komoditas tersebut mengalami kenaikan.
Lagipula kenaikan harga bawang merah ini, bukan hanya terjadi di pasar tradisional wilayah KBB saja. Namun hampir merata di setiap daerah non pertanian bawang merah.
Kendati kenaikan harga tidak terlalu melonjak, namun Disperindag KBB tetap melakukan pengawasan dan pengecekan ketersediaan stok, serta koordinasi dengan pihak provinsi.
“Kami berusaha memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. Kami juga meminta bantuan dari pihak provinsi jika diperlukan,” kata Ricky.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan aparatnya selama ini, stok sembako menjelang Nataru dilaporkan masih aman.
Hal itupun diperkuat dengan dukungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melalui program Champion. Pihak inilah lanjut Ricky, sebagai petugas khusus yang ditunjuk oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian di tiap kabupaten/kota. Mereka siap menyediakan komoditas pertanian seperti cabai, bawang, dan lainnya.
“Untuk beras, sebanyak 70 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) telah disalurkan ke para pedagang. Harga-harga komoditas lain, seperti telur, juga dilaporkan masih relatif stabil,” ujarnya.
Ia juga menyatakan, jika harga bawang merah saat ini mencapai Rp40 ribu/ kilogram, cabai merah keriting Rp26.000/ kg, cabai merah besar Rp40.000/ kg, cabai rawit merah Rp40.000/ kg.
Sedangkan harga daging ayam ras, daging ayam kampung dan daging sapi, masing-masing relatif stabil.
“Jika terjadi lonjakan kenaikan, untuk harga barang tertentu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat siap menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat. Sistemnya, melalui subsidi ke pedagang seperti awal tahu lalu,” ujar Ricky.***
Editor: denkur | Keterangan gambar: Kadisperindag KBB, Ricky Riyadi didampingi Kabid Perdagangan Asep Anjar (Foto: Ist)