DARA | BANDUNG – Ketua Fraksi Demokrat pada DPRD Kabupaten Bandung, Osin Permana mengapresiasi soal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Sosial (PSBB) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang akan berlakukan mulai Rabu, 22 April 2020.
Menurut Osin, hal tersebut merupakan suatu bentuk ikhtiar dari pemerintah dalam hal pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19
Namun demikian, pemerintah harus siap dengan segala konsekuensinya ketika suatu kebijakan dilakukan dalam hal ini ketika ruang gerak aktivitas masyarakat dibatasi, maka ruang gerak sosial ekonomi masyarakat juga menjadi terbatas. Sehingga pemerintah harus menyiapkan jaring pengaman sosialnya,
“Itulah yang harus disiapkan pemerintah sebagai bagian dari tanggung jawab negara, ‘perut’ masyarakat harus teramankan, distribusi bantuan harus segera tersampaikan dan tepat sasaran kepada yang benar-benar membutuhkan,” ujar Osin saat ditemui dara.co.id di ruang fraksi partai Demokrat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (20/4/2020).
Disamping bantuan sosial dari Pemerintah, Osin juga berpendapat bahwa pada situasi ini seharusnya masyarakat yang mampu secara finansial hendaknya bisa berbagi kepada masyarakat lain yang kekurangan.
“Saatnya sekarang orang-orang yang memiliki kelebihan harta, para agnia itu untuk menolong sesamanya, pahalanya juga akan berlipat ganda,” katanya.
Yang paling dikhawatirkan, lanjut Osin, apabila pemerintah tidak hadir dalam situasi sulit ini, maka dampak sosialnya akan lebih buruk lagi. “Kalau perut rakyat tidak tercukupi, bisa terjadi kerawanan sosial seperti penjarahan dan pencurian,karena iman masyarakat kan beda-beda,” ungkapnya.
Untuk pendistribusian bantuan, ia meminta, pemerintah jangan hanya berkutat pada data saja. “Sebaiknya jangan terlalu panik, salurkan saja sesuai data yang ada dulu, nanti kalau ada yang tidak kebagian tinggal disalurkan lagi. Ini kan situasi di luar kebiasaan, jadi cara penanganannya pun harus dengan cara yang luar biasa pula,” tuturnya.
Dirinya juga berharap, agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi pandemi ini. Sebab, dengan kepanikan situasinya bisa saja akan lebih buruk.***
Editor: Muhammad Zein