DARA | BANDUNG – Ketersediaan bahan pokok harus seimbang dengan permintaan masyarakat sehingga diharapkan harga berbagai bahan pokok di Jawa Barat relatif stabil.
Pimpinan Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Ijah Hartini, mengungkapkan hal itu saat memimpin sidak bersama Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat di pasar Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Sidak tersebut untuk memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan Suci Ramadan 1449 H.
Menurut hasil pantauan kali ini, lanjut Ijah, tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Ia meprediksi ketersediaan pangan dapat tercukupi. Hal itu ditunjang dengan kondisi beberapa daerah tengah panen, seperti komoditas beras.
“Alhamdulillah hasil pantauan kali ini tidak ada kenaikan. Harga yang begitu signifikan stock pangan juga mencukupi, kebetulan beras juga kan sedang panen raya, begitu juga telor, ayam, daging, juga pasokannya lancar dan ketersediaannya mencukupi,” ujar.
Bahkan, beberapa komoditas mengalami penurunan seperti beras kualitas 1-4 dari sebelumnya berkisar Rp10 ribu – Rp12.000 menjadi Rp.9.000-Rp11000 per kilogram. Adapun kenaikan harga terpantau pada komoditas telur ayam broiler dari Rp23 ribu/kg menjadi Rp24 ribu /kg serta cabe merah tanjung dari Rp35 ribu /kg menjadi Rp40 ribu/kg.
Ijah berharap selama bulan Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri harga kebutuhan pokok tetap stabil. Sehingga kemampuan dan daya beli masyarakat seimbang.
Pihaknya mendorong dinas terkait untuk terus memantau harga serta ketersediaan bahan pokok di pasaran sehingga bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. “Terus pantau ketersediaan bahan pokok agar persediaan dengan permintaan masyarakat seimbang. Jangan sampai terjadi kelangkaan yang dapat mengganggu stabilitas harga di pasaran.”***
Editor: Ayi Kusmawan