Jembatan Gantung Kampung Dukuh, Peninggalan Kolonial Belanda yang Terabaikan

Selasa, 2 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jembatan gantung Kampung Dukuh (Foto: Istimewa)

Jembatan gantung Kampung Dukuh (Foto: Istimewa)

Jembatan gantung Kampung Dukuh yang panjangnya 20 meter sudah lama tak diperbaiki. Padahal, itu satu-satunya akses warga.


DARA – Jembatan Dukuh itu menghubungkan Desa Bunijaya dengan Desa Cibedug Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.

Asep Mulyana, salah seorang warga disana mengatakan kondisi jembatan itu cukup memprihatinkan. Khawatir jika tidak segera diperbaiki bisa menimbulkan kecelakaan.

“Kalau terus-terusan dipergunakan dengan kendaraan berat, bisa-bisa jembatan itu roboh juga karena kondisinya sudah lapuk,” ujarnya, Selasa (2/3/2021).

Meski tiang penyangganya terbuat dari besi, namun bagian badan jembatan masih beralaskan kayu seadanya. Tentunya, kekuatan badan jembatan tidak sesuai dengan bobot kendaraan, sehingga ancaman roboh bisa terjadi suatu ketika.

Seingatnya, jembatan yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda ini. Pernah diperbaiki pada tahun 2013 oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bekerjasama dengan pihak perkebunan. Setelah itu, pihak pemerintah tidak menunjukan tanda-tanda akan memperbaikinya.

Menurut Asep, saat Perkebunan Montaya masih beroperasi, ada tindakan pemeliharaan, sebab jembatan ini menjadi akses untuk menjual hasil perkebunan.

Namun, setelah Montaya tidak lagi beroperasi jembatan itu terabaikan hingga kini. Meski demikian, warga terpaksa tetap menggunakan jalur tersebut karena jalur lain jaraknya cukup jauh, harus melingkar sekitar 20 km.

“Masih saja ada mobil yang berani melintasi jembatan ini. Mungkin karena terpaksa daripada harus jauh-jauh muternya. Saya sih takut, kalau dipaksakan malah ambruk,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut
Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 09:17 WIB

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak

Berita Terbaru