DARA | TOKYO — Pemerintah Jepang akan membantu Provinsi Jawa Barat membersihkan Sungai Citarum. Kesediaan Jepang itu disampaikan Vice Minister for Global Environment Affairs (Menteri Lingkungan Hidup (LH) Jepang, Yasuo Takahashi, saat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menemuinya secara khusus, dalam lawatannya ke Jepang bertemu secara khusus dengan Menteri Lingkungan Hidup [LH] Jepang, Tsukasa Akimoto, kemarin, waktu setempat.
Khusus terkait Citarum, Yasuo mengaku pernah datang berkunjung ke Jakarta dan melihat kondisi sungai Ciliwung. Pihaknya merekomendasikan apa yang sudah dilakukan pihaknya agar sungai menjadi bersih.
“Di setiap titik tertentu bangun sarana pengelolaan air sebelum dibuang ke sungai. Dulu sungai di Tokyo tercemar, sekarang jadi bersih,” katanya, kemarin, waktu setempat.
Menurut dia, dengan adanya fasilitas pengelolaan air, maka sebelum air kotor masuk ke sungai dibersihkan terlebih dahulu di penyaringan. Yasuo menghitung untuk membangun sarana tersebut biayanya tidak terlalu tinggi.
“Dan kami, bisa bantu. Kami juga berkomitmen akan memberikan dukungan dan kerjasama dengan provinsi bapak. Kami juga siap mempererat kerjasama dengan JICA untuk mempererat hubungan dengan bapak,” katanya.
Sebelumnya, gubernur meminta bantuan teknologi cara mengubah Citarum yang masih menjadi sungai terkotor menjadi sungai terbersih. “Karena presiden menugaskan saya lima tahun untuk membersihkan mudah-mudahan pak Menteri bisa membantu saya.”
Selaian Citarum, gubernur juga gubernur juga memaparkan hubungan kerjasama antara Indonesia-Jepang khususnya dengan Jawa Barat yang sangat panjang. “Provinsi kami bisa dibilang rumah kedua bagi orang Jepang di Indonesia.”
Menurut dia, secara lingkungan bahkan Jawa Barat mirip dengan Jepang yang banyak memiliki gunung berapi, bencana gempa, dan kerap mengalami musibah tsunami. “Pertama berkaitan dengan metropolitan dan kedua soal kebencanaan,” ujar dia.
Terkait metropolitan pihaknya tengah fokus pada pengendalian lingkungan salah satunya adalah pengelolaan sampah perkotaan. Jawa Barat berencana pengelolaan sampah bisa ramah lingkungan seperti layaknya di Jepang.
“Sebagai gubernur saya membawahi 27 kota, dimana jika ada satu proyek lingkungan berhasil, saya jadikan contoh untuk daerah lainnya,” katanya.
Sekarang Jawa Barat akan membangun lima fasilitas sampah dari plastik menjadi bahan bakar. “Kalau ini berhasil sampah-sampah plastik perkotaan bisa kita ambil dan jadikan bahan bakar. Akan mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan,” ujarnya.
Gubernur pun menyampaikan rencana Jawa Barat menjadi provinsi pertama yang memasukkan kurikulum kebencanaan di sekolah dasar dan menengah. “Oleh karena itu kami mohon dibantu, contoh modul pengajaran di sekolah yang bisa kami latih ke guru dan diajarkan kepada anak sekolah.”***
Editor: Ayi Kusmawan