Presiden RI Joko Widodo akan berangkat ke Ukraina dan kemudian ke Rusia. Tentu saja situasi disana sedang tidak baik-baik saja, sehingga pihak Paspampres pun siap siaga lakukan pengamanan.
DARA – Menlu RI Retno Marsudi mengatakan presiden akan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kiev, Ukraina, dan Moskow, Rusia. Kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal. Kita paham situasi saat ini masih sangat sangat-sangat complicated,” kata Retno dalam press briefing secara virtual, Rabu (22/6/2022).
Kunjungan Jokowi itu dilakukan setelah menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-27 Juni. Jokowi akan melakukan pertemuan secara langsung dengan kedua pimpinan negara yang sedang perang itu.
“Dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin,” kata Retno, seperti dikutip dara.co.id dari detikcom, Kamis (23/6/2022).
Sementara itu, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengatakan sejumlah persiapan akan dilakukan untuk mengamankan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Ukraina.
Paspampres akan membawa personel khusus yang tak pernah dibawa sebelumnya dalam kunjungan kenegaraan. Selain itu Paspampres akan dibekali senjata laras panjang.
“Untuk senjata yang biasanya kita tidak menggunakan senjata laras panjang dari pihak Ukraine juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang, sesuai dengan jumlah personel Paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas,” kata Mayjen Tri Budi Utomo, seperti dikutip dari viva.co.id.
Budi mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi maupun koordinasi dengan tim keamanan di Ukraina sejak awal melalui KBRI dan selanjutnya nanti akan ada tim yang melekat dengan Presiden akan melakukan persiapan lebih ketat.
Total pasukan Paspampres yang akan mengawal Jokowi diperkirakan sebanyak 39 orang. Terdiri dari personel yang melekat dengan Presiden ada 19 orang, ditambah tim penyelamatan atau Matan 10 orang.
Selain itu ada juga 10 orang yang sudah lebih dulu siaga di negara yang akan dikunjungi. “Ya betul kurang lebih 39 khusus dengan Paspampres saja,” ujarnya.
Editor: denkur | Sumber: detikcom, viva.co.id