Presiden Joko Widodo mengungkap ada tiga transformasi besar ekonomi yang sedang disiapkan pemerintah. Pertama, transformasi ekonomi menuju ekonomi yang mempunyai nilai tambah tinggi. Salah satunya menghentikan ekspor bahan mentah.
DARA – “Stop ekspor bahan mentah. Setelah batubara, akhir tahun ini stop bauksit, tahun depan stop tembaga,” tegas Presiden, saat menghadiri Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan, Senin (17/1/2021).
Jokowi pun meminta semua bahan mentah tersebut diproduksi menjadi produk jadi di dalam negeri, sehingga menghasilkan nilai tambah ekonomi dan membuka lapangan pekejaan yang luas.
“Kita harus hilirisasi industri, maka kita siapkan teknologi dan ilmunya,” ujarnya.
Dalam arahannya kepada 10 ribu civitas akademika yang hadir secara hibrida (hybrid), Jokowi mengungkap transformasi kedua adalah ekonomi hijau. Presiden mengemukakan, produk ekonomi hijau kini semakin diminati oleh pasar global. Apalagi Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 418 gigawatt yang bisa dimanfaatkan menjadi nilai tambah ekonomi.
“Semoga dalam waktu empat sampai lima tahun ke depan bisa terwujud secara bertahap,” imbuh Kepala Negara.
Selanjutnya adalah transformasi ekonomi digital. Jokowi mengatakan, pasar digital Indonesia diprediksi tumbuh pesat pada 2025 dengan nilai ekonomi mencapai 146 miliar dollar AS. Untuk itu, orang nomor satu di Indonesia meminta perguruan tinggi menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap menyambut era digitalisasi ekonomi.
“Siapkan SDM (sumber daya manusia) itu yang penting, kalau infrastukturnya kita sudah siap,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan tentang progres pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur. Dia menegaskan, pemindahan ibu kota baru bukan hanya sekedar mengalihkan kantor pemerintahan, tapi sejalan dengan tiga transformasi ekonomi yang tengah disiapkan.
“Saya ingin tegaskan tentang ibu kota baru, bahwa itu bagian dari transfomasi besar-besaran yang ingin kita lakukan. Jadi bukan hanya memindahkan fisik ibu kota, tapi membangun Indonesia berbasis inovasi, smart, dan green digital,” ujarnya.
Sementara terkait vaksinasi Covid-19, Jokowi mengapresiasi 30 provinsi yang capaian vaksinasinya sudah melebihi target 70 persen, termasuk Jawa Barat yang telah mencapai 83 persen.
Total vaksinasi di seluruh Indonesia kini sudah mencapai 297 juta. Capaian ini menjadikan Indonesia negara tertinggi keempat di dunia dalam cakupan vaksinasi virus corona.
“Vaksinasi kita nomor 4 di dunia setelah China, Brazil, dan Amerika Serikat,” kata Presiden.
Usai memberi arahan pada Dies Natalies ke-67 Unpar, Jokowi kemudian meresmikan Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise di area Kampus Unpar.
Selanjutnya, Jokowi yang didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil melanjutkan kunjungan kerjanya ke Pasar Sederhana, Kota Bandung, untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para pedagang kaki lima dan warung.
Kunjungan kerja orang nomor satu di republik ini diakhiri dengan peninjauan terowongan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Purwakarta.***
Editor: denkur