Jual Diri untuk Bayar Utang, Gempar Desak Pemda Sukabumi Larang Bank “Emok”

Minggu, 8 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: lembaga bantuanhukumcilacap.bloger.com

ILUSTRASI. Foto: lembaga bantuanhukumcilacap.bloger.com

Dengan persyaratan yang begitu mudah, banyak warga tertarik meminjam uang ke bank emok. Dibalik kemudahan itu riba siap menjerat para “nasabahnya”.

 

DARA | SUKABUMI – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mujahid Penegak Ajaran Allah dan Rosul (DPP Gempar) Ustadz A Ece Suhendar Muhamad Alghipari, meminta  Pemerintah Kota/Kabupaten Sukabumi dan MUI segera mengeluarkan aturan yang melarang atau mengharamkan praktik bank ilegal (orang Jawa Barat menyebutnya bank emok). Permintaan tersebut, mengingat kiprah bank selama ini telah menyengsarakan warga.

“Saya sangat respek dengan aksi Ormas Islam beberapa waktu lalu yang menolak keras menjamurnya bank emok Di Sukabumi,” katanya, saat ditemui wartawan, kemarin.

Ia menilai, bank emok sudah menyengsarakan rakyat dengan cara memberi kemudahan pinjaman uang. Padahal di balik itu,  menurut dia, malah mencekik korbannya dengan sistem ribanya.

“Banyak laporan yang sudah menjadi korban,  kebanyakan masyarakat yang ekonomi lemah,” ujarnya.

Dia miris, ada yang melaporkan kepada Gempar, untuki membayar hutang ke bank emok, warga nekad menjual diri. “Naudzubillah, sampai terpaksa menjual diri untuk membayar ke bank emok.  Tentunya ini sudah tidak bisa dibiarkan,” katanya.

Karena itu, ia mengajak Ormas Islam bersatu dalam melawan dan mengecam masuknya bank emok ke masyarakat. “Kita akan terus melakukan aksi,  sampai pemerintah daerah dan MUI mengeluarkan fatwa pelarangan beredarnya bank emok di Sukabumi,” ujarnya.

Ece juga menyarank, Bupati/Wali Kota Sukabumi segera turun tangan dan sigap dalam mengambil keputusan. “Harus sigap, melihat penomena merajalelanya bank emok di kalangan masyarakat,” katanya.

Dia sangat mendukung jika pemerintah berani memerangi lintah darah seperti bank emok. “Kita dukung penuh kalo pemerintah tegas. Namun,  kita akan kembali aksi turun kejalan dengan jumlah massa yang lebih banyak dalam memerangi Ribaisasi,” ujar dia.***

Wartawan: Riri | Redaktur: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara
Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode
Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan
Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App
CIMB Niaga Hadirkan Cakra Khan dan Pemenang Kejar Mimpi Rising Start dalam Konser Kejar Mimpi untuk Indonesia di Batam
Goodyear Perluas Layanan Belanja Digital Melalui TikTok Shop dan Program Trade-In
Pinjaman Multiguna Melalui Fasilitas Dana Dari SEVA, Mudah Penuhi Segala Kebutuhan
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 17:42 WIB

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:19 WIB

Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:08 WIB

Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:00 WIB

Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan

Jumat, 13 Desember 2024 - 15:59 WIB

Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB