DARA | CIANJUR – Juru bicara bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria, sepakat dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyebutkan bahwa pabrik informasi bohong (hoaks) ada pada penguasa.
Selain itu, pihaknya tidak menuduh atau memfitnah, melainkan meminta pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 tidak melibatkan aparat dalam setiap kegiatan kampanyenya. Karena banyak sekali kemaren yang viral, ada polisi kampanye ditindak atau tidak.
Pihaknya ingin jujur, yang disampaikan Rocky Gerung bahwa pabrik hoaks itu ada pada penguasa. “Sebab, penguasa yang punya instrumen, mereka yang punya kekuatan, punya program, dan punya media. Sekarang penguasa banyak didukung oleh aparat oleh media, oleh ASN, dan macam-macam,” kata Riza, saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kemarin.
Riza menuturkan, jika orang mendukung calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno cepat sekali diberikan tindakan. “Seperti, ada honorer atau kepala desa yang mendukung kubu 02, langsung diberi tindakan tegas. Sementara ada camat yang jelas-jelas kampanye justru tidak diberikan tindakan apapun,” tuturnya.
Seharusnya, menurut Riza, kubu petahana itu menunjukkan keadilan dan menunjukkan kebijaksanaanya, lebih-lebih aparat hukum yang harus adil dalam penegakan hukum. Jadi, lnajut dia, petahana diuntungkan, mereka punya program.
Ia mencontohkan, nanti juga (pihak petahana) akan mengumpulkan aparat desa di Senayan, Jakarta. Termasuk kegiatan Milenial Road Safety Festival, sebagai kampanye lalulintas.
“Kenapa harus pakai foto, Pak Jokowi, kenapa bukan Pak Kapolri. Sekarang itu hampir semua BUMN iklannya tuh fotonya Pak Jokowi. Itu kan menggunakan anggaran negara. Memang secara hukum tidak mudah dikenakan sanksi.Jadi kalau muka petahana muncul di televisi dianggap tidak kampanye. Padahal itu kampanye terselubung,” katanya.***
Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan