Jumat lusa 19 November 2021, fenomena gerhana bulan sebagian akan terjadi di langit Indonesia. Begitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melaporkan dalam unggahan Instagramnya, Selasa (16/11/2021).
DARA – Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Dikutip dari laman resmi BMKG, Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan utama) Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di yang terkena umbra Bumi tersebut.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
Pada tahun 2021 terjadi 4 (empat) kali gerhana, yaitu 2 (dua) kali gerhana Matahari dan 2 (dua) kali gerhana Bulan. Rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Gerhana Bulan Total (GBT) 26 Mei 2021 yang dapat diamati dari Indonesia
2. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 10 Juni 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
3. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 19 November 2021 yang dapat diamati dari Indonesia
4. Gerhana Matahari Sebagian (GMT) 4 Desember 2021 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
Sementara itu dalam instagramnya BMKG menuliskan:
“Halo #SobatLAPAN! pada 19 November 2021 nanti akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian di Indonesia. Apakah akan menjadi Gerhana Bulan Terlama di abad ini,” bunyi informasinya.
“Selama-lamanya durasi Gerhana Bulan Sebagian, tetap masih lebih lama durasi Gerhana Bulan Total yang durasinya dapat mencapai 5 jam 19 menit sejak kontak awal sebagian (saat Bulan tepat memasuki umbra Bumi) hingga kontak akhir sebagian (saat Bulan tepat meninggalkan umbra Bumi),” jelasnya.
Ditambahkan oleh Lapan, hal ini dikarenakan bulan berada di tengah-tengah umbra sehingga durasi gerhananya menjadi lebih lama. Gerhana seperti ini disebut juga Total-Sentral.
Mundur ke belakang, Indonesia pernah mengalaminya pada 16 Juni 2011 silam dengan durasi total selama 100 menit dan akan terjadi kembali pada 7 Juli 2047 dengan durasi parsial + total sebesar 5 jam 19 menit dan durasi total 101 menit.
Gerhana Bulan Sebagian adalah kondisi dimana sebagian permukaan Bulan tertutupi bayangan atau umbra Bumi. Semakin Bulan menuju ke tengah atau pusat bayangan pada saat puncak Gerhana, maka durasi gerhana akan semakin lama.
Durasi Gerhana Bulan 3 Jam Lebih
Pada Gerhana Bulan Sebagian kali ini, permukaan bulan akan tertutupi oleh umbra Bumi sebesar 97,85%, sehingga durasi gerhana dapat mencapai 3 jam 28 menit.
Sayangnya di Indonesia hanya daerah Papua saja yang durasi gerhananya paling lama, yaitu 2 jam 20 menit sejak bulan terbit. Sementara bagian Barat Indonesia tidak dapat mengamati puncak Gerhana bulan Sebagian.
Gerhana Bulan Sebagian terlama yang pernah dialami di Indonesia terjadi pada 15 September 1932 dengan durasi 3 jam 24 menit dan 12 Mei 1892 dengan durasi 3 jam 26 menit.
Indonesia akan mengalami kembali Gerhana Bulan Sebagian terlama pada 14 Agustus 2231 dengan durasi 3 jam 27 menit dan 17 Juli 2373 dengan durasi 3 jam 23 menit.***
Editor: denkur | Sumber: BMKG/detikcom