“Jumlah ODP hingga saat ini mencapai 600 orang. 364 orang telah dianggap selesai, dan sisanya sebanyak 236 masih dipantau,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur.
DARA | CIANJUR – Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus mengalami lonjakan. Diduga lonjakan tersebut akibat tingginya jumlah pemudik yang berasal dari zona merah, seperti DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dihimpun dara.co.id, terdapat sebanyak 21 ribu pemudik asal Kabupaten Cianjur yang telah kembali ke kampung halaman.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menyebutkan, banyaknya pemudik yang masuk Cianjur memicu lonjakan jumlah ODP.
“Jumlah ODP hingga saat ini mencapai 600 orang. 364 orang telah dianggap selesai, dan sisanya sebanyak 236 masih dipantau,” kata Yusman kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).
Yusman mengungkapkan, kondisi itu sangat rentan mengingat banyak pemudik datang dari zona merah, seperti dari Jakarta dan wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodetabek).
“Apalagi Cianjur sekarang sudah bukan zona hijau lagi menyusul adanya kasus pertama positif Covid-19,” ujarnya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman menyebutkan, data tersebut berbasis by name by address di masing-masing kecamatan.
“Kami terus memaksimalkan pengawasan mulai dari tingkat RT hingga Kabupaten. Setiap pemudik yang kembali ke kampung halaman wajib melaporkan ke posko-posko Covid-19 di yang ada di wilayah mereka,” ujar Herman.
Untuk mengantisipasi terus melonjaknya jumlah pemudik, lanjut Herman, pemkab terus memperketat pengawasan di wilayah-wilayah perbatasan dengan menyiagakan ratusan personel gabungan.
“Posko sudah didirikan, di semua titik masuk wilayah, di kawasan Puncak Cipanas, Haurwangi, Cikalongkulon-Jonggol, Cikalongkulon-Purwakarta, Gekbrong, dan di Naringgul yang berbatasan dengan Bandung,” jelasnya.***
Editor: Muhammad Zein