Jumlah warga terdampak longsor yang kini mengungsi di sejumlah titik di Kecamatan Talegong dan Cisewu, Kabupaten Garut setiap hari terus bertambah.
DARA | GARUT – Kepala Seksi logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Iman Irmania, mengatakan, hingga saat ini jumlah pengungsi yang rumahnya terdampak longsor di Kecamatan Talegong dan Cisewu sudah mencapai sekitar seribuan lebih. Mereka tersebar di sejumlah tempat pengungsian yang telah disediakan.
Menurut Iman, jumlah pengungsi akibat longsor yang terjadi di Kecamatan Talegong saat ini mencapai sekitar 3 ratusan jiwa. Sedangkan akibat longsor di Kecamatan Cisewu mencapai 7 ratusan jiwa.
“Jadi total jumlah pengungsi yang di Kecamatan Talegong dan Cisewu ini sudah mencapai seribuan jiwa,” ujarnya, Rabu (9/12/2020).
Iman menyebutkan, untuk memenunhi kebutuhan makan para pengungsi di wilayah Kecamatan Talegong dan Cisewu tersebut, Pemkab Garut harus mengeluarkan anggaran hingga Rp 20 juta setiap harinya.
Ia menyebut, kewajiban Pemkab Garut untuk menyediakan kebutuhan makan para pengungsi tersebut akan dilakukan selama masa tanggap darurat yaitu selama tujuh hari.
“Alhamdulillah, untuk kebutuhan logistik mereka (pengungsi) masih bisa terpenuhi saat ini,” ujarnya.
Iman menyebutkan, selain makan, Pemkab Garut juga menyediakan berbagai kebutuhan lainnya untuk para pengungsi di dua kecamatan tersebut, diantaranya obat-obatan, peralatan tidur, dan yang lainnya. Hanya saja, terang Iman, pihaknya masih terkendala untuk pemenuhan kebutuhan pakaian dewasa, anak-anak, dan bayi.
Iman pun berharap, ada pihak-pihak yang juga turut peduli untuk membantu pemenuhan kebutuhan bagi para pengungsi korban longosr di wilayah selatan Garut tersebut, mengingat adanya keterbatasan yang dimiliki pemerintah.
Apalagi, lanjut Iman, Bupati Garut menginstruksikan agar bantuan juga diberikan dalam bentuk peralatan tidur seperti kasur supaya para pengungsi tidak tidur dengan hanya beralaskan tikar.
“Pak Bupati tak ingin ada pengungsi yang tidur dengan hanya beralaskan tikar, sehingga kita juga kirimkan bantuan dalam bentuk kasur. Meskipun jumlahnya memang belum bisa memenuhi keperluan seluruh pengungsi karena sangat banyak,” katanya.
Iman menambahkan, saat ini bantuan peralatan tidur berupa kasur untuk para pengungsi di Kecamatan Talegong baru ada sekitar seratusan (kasur). Sedangkan untuk pengungsi di wilayah Kecamatan Cisewu ada sekitar dua ratusan.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bantuan kasur bisa kembali diberikan kepada para pengungsi,” ujarnya.***
Editor: denkur