Menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk seorang mantan narapidana kasus terorisme.
DARA | “Jurnalisme tanpa Radikalisme”, sebuah program yang diinisiasi jurnalis Garut bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut.
Berlangsung di Bukit Alamanda Resort and Resto, Jalan Samarang, Kabupaten Garut, Jumat (6/12/2024).
Diikuti 120 peserta dari berbagai kampus dan sekolah di Kabupaten Garut.
Tujuan kegiatan ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik jurnalisme yang bebas dari pengaruh radikalisme sekaligus mendorong peran media sebagai agen perdamaian.
Hadir narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk seorang mantan narapidana kasus terorisme yang kini telah kembali setia kepada NKRI.
Berbagi kisah perjalanannya dalam meninggalkan paham radikal dan memberikan wawasan tentang ancaman ideologi ekstremisme.
Selain itu, turut hadir praktisi dan akademisi jurnalistik yang memberikan pandangan profesional mengenai peran jurnalisme dalam membendung narasi radikalisme di masyarakat.
Iqbal Gojali, perwakilan jurnalis Garut, mengatakan kegiatan ini upaya untuk memperkuat kesadaran jurnalis muda dan pelajar tentang bahaya radikalisme yang dapat merasuki media.
“Jurnalisme memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan informasi yang benar, adil, dan membangun. Program ini diharapkan mampu membentuk generasi muda yang kritis tetapi tetap berpegang pada nilai-nilai kebangsaan,” ujar Iqbal.
Sementara itu, Febi Pebrianto, Kepala Bidang Kewaspadaan Dini Kesbangpol Garut, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan radikalisme.
“Radikalisme tidak hanya ancaman bagi keamanan nasional, tetapi juga bagi integritas masyarakat. Peran jurnalisme sangat vital dalam membangun narasi yang sehat dan memerangi propaganda radikal,” katanya.
Kegiatan ini juga membuka ruang diskusi interaktif, di mana peserta aktif bertanya dan berdialog dengan para narasumber.
Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama terkait cara mengidentifikasi konten media yang mengandung muatan radikal dan langkah-langkah untuk melawannya melalui jurnalisme positif.
Dengan dukungan penuh dari Kesbangpol dan komunitas jurnalis Garut, program “Jurnalisme tanpa Radikalisme” ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya media yang bebas dari pengaruh ekstremisme, sekaligus memperkokoh semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.***
Editor: denkur