Juru bicara Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Otavio Rego Barros, dinyatakan positif mengidap virus corona (Covid-19) seperti yang diumumkan pada hari Rabu (6/5), sehingga penolakan aturan jarak sosial yang digembar-gemborkan pemerintah kini semakin dipertanyakan.
DARA| JAKARTA- Jenderal Angkatan Darat berusia 59 yang merupakan salah satu tokoh penting dalam pemerintah, “Berada di rumah mengikuti semua protokol yang direkomendasikan” setelah hasil tes positifnya dikonfirmasi Selasa (5/5/2020), kantor presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi.
Lebih dari 20 pejabat penting di kabinet Bolsonaro telah terkonfirmasi positif mengidap virus itu, termasuk kepala komunikasi Fabio Wajngarten dan Menteri Keamanan Nasional Augusto Heleno.
Bolsonaro sendiri mengatakan dia negatif corona, meski belum secara terbuka merilis hasil tesnya.
Salah satu surat kabar terkemuka Brasil, Estado de Sao Paulo, mengajukan tuntutan ke pengadilan untuk transparansi pemerintah dalam mengungkapkan hasil tes tersebut, dengan alasan kesehatan presiden adalah masalah kepentingan umum.
Hakim federal memenangkan tuntutan surat kabar itu hari Rabu, dan menolak banding pemerintah atas putusan sebelumnya.
Bolsonaro mengutuk ‘histeria’ yang berlangsung selama pandemi Covid-19. Dia mengatakan langkah-langkah jarak sosial tidak perlu dilakukan agar tak memberi dampak negatif terhadap ekonomi.
Dalam sebuah jumpa pers malam hari yang diselenggarakan di luar kediaman presiden di Brasilia pada Selasa (28/4/2020) lalu, Bolsonaro ditanya oleh sejumlah wartawan mengenai tanggapannya melihat lonjakan jumlah korban meninggal.
Bolsonaro menjawab, “Terus kenapa? Maaf, tapi Anda ingin saya melakukan apa?”
Bolsonaro beberapa kali melontarkan pernyataan yang bernada meremehkan ancaman dari pandemi virus corona dengan menyebutnya sebagai “flu biasa”.