K-Maestro Pertemuan Musik dan Kerajinan Tradisional Korea

Jumat, 23 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia dan Korean Cultural Center Indonesia (Direktur Kim Yong Woon), bekerja sama dengan National Gugak Center dan Museum Nasional Indonesia menggelar pameran bertajuk ‘K-Maestro’.


DARA | Pameran yang direncanakan berlangsung dari 23 September hingga 26 Oktober di Museum Nasional Indonesia ini digelar sebagai bagian dari rangkaian acara Korea Festival 2022.

Pameran K-Maestro ini memiliki konsep memadukan seni tak berwujud, yaitu musik tradisional dengan seni berwujud, yaitu kerajinan tradisional di mana pengunjung dapat menikmati keindahan tampilan ruang dan
keanggunan musik tradisional secara bersamaan.

Setelah pameran pertamanya di Korea pada tahun 2021, K-Maestro memilih Indonesia sebagai negara pertama untuk memulai pameran mancanegara.

Pameran ini akan menghadirkan dua ruang karya bertema musik tradisional Pansori dan Sanjo. Pada upacara pembukaannya tanggal 23 September, seniman dari National Gugak Center akan hadir dan mempersembahkan pertunjukan musik Pansori dan Sanjo secara langsung.

Ruang ‘Hwayeon (banquet)’ merupakan ruang bertema musik Pansori yang dipadukan dengan keindahan kerajinan simpul tradisional.

Ruang ini menggambarkan kehidupan rakyat biasa dengan menampilkan unsur humor dan sindiran. Berbagai kehidupan dalam cerita yang dibawakan diekspresikan dengan ribuan simpul bunga yang dijalin dan diurai dalam beragam bentuk.

Berikutnya terdapat ruang ‘Padong (wave)’ dengan tema musik Sanjo, sebuah genre permainan musik solo di mana pemusik dapat menunjukkan keahlian mereka secara maksimal.

Foto: Istimewa

Ruang ini dipenuhi kerajinan tradisional yang terbuat dari bahan kain dan logam. Seperti makna dalam melodi Sanjo ‘Sacttered of melodies’, ruang ini menggambarkan keindahan dari sebuah perbedaan, keseimbangan
dalam ketidakseimbangan, keindahan asimetri dan atipikal, batas dan harmoni antara keteraturan dan ketidakteraturan.

Dengan diadakannya acara ini diharapkan menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan nilai dan gaya seni tradisional berwujud dan tidak berwujud Korea kepada masyarakat Indonesia seiring dengan meningkatnya minat terhadap Hallyu di seluruh dunia.

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Mengawal Sejarah SMSI Bentuk Tim Riset Biografi Margono Djojohadikoesoemo
Siapkan Saksi Ahli di MK, Mendagri Setuju Diskualifikasi Petahana yang Langgar Aturan Rolling ASN
MUI Minta Masyarakat Waspadai Bahaya Paham Sesat Liberalisme dan Ekstremisme
Tips Menjaga Kesehatan agar Hidup Panjang Umur
Tak Punya Kartu BPJS? Jangan Khawatir Anda akan Tetap Mandapat Layanan Kesehatan Secara Gratis
Masih Sulit Akses SATUSEHAT Mobile, Begini Cara Atasinya
Catatan Diskusi Universitas Paramadina: Evaluasi Kritis, 100 Hari Kerja Presiden Prabowo
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti

Selasa, 28 Januari 2025 - 11:39 WIB

Mengawal Sejarah SMSI Bentuk Tim Riset Biografi Margono Djojohadikoesoemo

Senin, 27 Januari 2025 - 13:24 WIB

Siapkan Saksi Ahli di MK, Mendagri Setuju Diskualifikasi Petahana yang Langgar Aturan Rolling ASN

Senin, 27 Januari 2025 - 08:41 WIB

MUI Minta Masyarakat Waspadai Bahaya Paham Sesat Liberalisme dan Ekstremisme

Senin, 27 Januari 2025 - 08:32 WIB

Tips Menjaga Kesehatan agar Hidup Panjang Umur

Berita Terbaru