Jika petani mengalami gagal panen bakal mendapatkan asuransi sebesar Rp6 juta per hektar. Tapi untuk sapi asuransinya malah lebih besar yaitu Rp10 juta.
DARA | Demikian dikatakan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat menghadiri panen raya cabai di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Selasa (25/10/22).
Bupati juga menjelaskan tahun depan akan memberikan bantuan hibah kepada para petani sebesar Rp25 miliar, mengingat bidang pertanian merupakan sektor yang harus dipertahankan.
Selain itu, lanjut bupati, kedepannya akan membuat grand design yang berkaitan dengan sektor pertanian. Maksudnya untuk mengetahui produksi pertanian yang dihasilkan apakah dipasarkan di Kabupaten Bandung, regional atau internasional.
“Hasil pertanian sudah ada yang diekspor,” katanya.
Selanjutnya, bupati mengajak kepada masyarakat yang memiliki lahan kosong untuk dimanfaatkan menanam cabai. Pasalnya, dapat memberi keuntungan besar setiap tahun. Contohnya, dari lahan seluas 1 hektare dapat dikembangkan untuk pengembangan lahan pertanian lainnya.
Menurut bupati menanam cabai dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi para petani, secara otomatis akan mengendalikan inflasi daerah.
“Potensi lahan pertanian di Kabupaten Bandung mencapai 20.000 hektar, diantaranya 10 persen dari luas lahan itu bisa menghasilkan nilai ekonomi yang sangat besar. Dengan satu hektare lahan pertanian cabai dapat menghasilkan Rp 400 juta. Jadi potensi pertanian di Kabupaten Bandung bisa mencapai triliunan rupiah per tahun,” ujar bupati.
Salah satu bentuk dorongan pemerintah kepada para petani itu, lanjut bupati, adalah memberikan motivasi kepada para petani untuk melakukan inovasi dan terobosan. Misalnya, memfasilitasi para petani menjual hasil pertanian langsung ke konsumen atau melalui program PUAS yang bekerjasama dengan ormas Islam.
“Program PUAS ini untuk memberikan semangat kepada para petani dengan harapan ekonomi para petani bisa terus meningkat,” ujarnya.
Selain itu, kata bupati, Pemkab Bandung juga memberikan jaminan kepada para petani, diantaranya melalui layanan asuransi. Jika petani mengalami gagal panen bisa mendapatkan asuransi sebesar Rp6 juta per hektar. Namun, untuk sapi mendapatkan asuransi Rp10 juta.
Editor: denkur