Harga kedelai impor menurun. Pekan ini berada di kisaran Rp9.800 per kilo. Begitu hasil pantauan Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi, Jawa Barat.
DARA – “Dari hasil pemantauan kami di sejumlah pasar tradisonal dari beberapa distributor kacang kedelai, minggu ini hargannya kembali turun,” ujar Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis, M Rifki, Rabu (7/72021).
Kendati dua kali mengalami penurunan, lanjut Rifki, namun harga kedelai impor tersebut belum di harga normal yaitu Rp9 ribu.
“Pada akhir bulan kacang kedelai alami penurunan harga hanya Rp300, yakni dari Rp11 ribu per kilog menjadi Rp10.700. Kemudian pada awal bulan turun lagi menjadi Rp9.800. Saya berharap harga kacang kedelai ini berangsur turun hingga mencapai harga normal Rp9 ribu,” ujarnya.
“Dengan penurunan ini, diharapkan mengembalikan semangat para produsen tahu tempe di Kota Sukabumi untuk memproduksi targetnya,” imbuhnya.
Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya yang alami turun harga yaitu cabai merah besar TW dari Rp28 ribu menjadi Rp25 ribu per kilog. Sedangkan yang naik harga hanya tiga komoditas, yakni cabai merah besar lokal, cabai keriting merah, dan bawang bombay.
“Untuk cabai merah besar lokal menjadi Rp35 ribu per kilogram, cabai keriting merah dari Rp22 ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram, dan bawang bombay saat ini dijual dikisaran Rp24 ribu per kilogram,” ujarnya.
Sedangkan untuk bapokting lainya hingga saaat ini masih terpantau stabil. Seperti, beras, gula, bawang putih, minyak goreng, telur ayam negeri, daging sapi, daging ayam broiler, dan terigu.
“Semua bapokting lainya masih normal, kalaupun ada kenaikan masih dalam batas kewajaran, begitu juga dnegan distribusi dan barang strategis lainya tergolong aman,” pungkas Rifki.***
Editor: denkur