Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya seorang tenaga kesehatan (nakes) RSD Gunung Jati akibat terpapar Covid-19.
DARA | CIREBON – “Saya berbela sungkawa dan berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya seorang tenaga kesehatan di Kota Cirebon. Insya Allah syahid,” ujar Wali Kota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis, SH, Kamis kemarin (5/11/2020).
Azis juga yakin almarhumah husnul khotimah dan ditempatkan di sisi yang mulia, di samping Allah SWT.
Azis juga berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan.
Azis meminta agar kejadian ini tidak mengendorkan semangat tenaga kesehatan untuk penanganan kasus Covid-19 di Kota Cirebon.
“Justru ini harus memotivasi kita lebih tinggi,” ungkap Azis.
Dijelaskan Azis, masalah Covid-19 bukan hanya masalah Kota Cirebon, namun masalah seluruh dunia. Tapi, yang memprihatinkan, jika tenaga kesehatan juga ikut terpapar bahkan sampai meninggal dunia siapa nantinya yang akan merawat masyarakat yang terpapar Covid-19.
Azis meminta kepada masyarakat untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan disiplin. Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta senantiasa berupaya untuk menjaga jarak.
Dengan menjalankan prokes secara disiplin, Azis yakin kegiatan masyarakat sehari-hari, termasuk roda perekonomian di Kota Cirebon bisa tetap berjalan. “Masyarakat terhindari dari Covid-19, roda perekonomian tetap bisa berjalan,” ungkap Azis.
Sementara itu Direktur Utama RSD Gunung Jati, dr Ismail Jamalludin, Sp, OT, meyakini rencana Allah SWT akan lebih indah.
“Setelah almarhumah berjuang, Allah memiliki rencana lain. Insya Allah akan lebih baik untuk almarhumah,” ujar Ismail.
Mereka juga senantiasa berdoa agar almarhumah husnul khotimah, diberikan kelapangan dan dimasukkan ke dalam surga bersama-sama orang yang diberi nikmat oleh Allah SWT.
Ismail meminta agar tenaga kesehatan tetap bersemangat melayani pasien Covid-19. Dengan tetap mengedepankan keselamatan dan keamanan yang telah ditentukan pemerintah.
“Insya Allah, Allah akan melindungi kita. Jangan lupa untuk selalu berdoa,” ungkap Ismail.
Sebelumnya, seorang perawat HCU RSD Gunung Jati, Kota Cirebon, Rohaetin, Amd, Kep, meninggal dunia, Kamis 5 November 2020 sekitar pukul 06.00 WIB di RS Fatmawati, Jakarta, karena terpapar Covid-19. Almarhumah meninggal setelah melahirkan.
Pasca melahirkan itu, almarhumah menjalani perawatan intensif. Kehamilan dapat menjadi faktor komorbid atau factor yang memperberat kondisi sakit bagi penderita Covid-19.
Dengan mempertimbangkan kondisi klinis, akhirnya almarhumah dirujuk ke RSUP Fatmawati pada Kamis 5 November 2020 sekitar pukul 01.00 WIB. Namun kondisi almarhumah tidak membaik dan tidak tertolong dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 06.00 WIB.***
Editor: denkur