“Sampai sekarang, komunikasi masih berjalan dengan baik. Tidak ada ketidak harmonisan atau tidak sepaham seperti kabar yang muncul saat ini,” kata Cucun Ahmad Syamsurijal.
DARA | BANDUNG – Partai Demokrat dikabarkan lepas dari koalisi PKB dan Nasdem. Hal tersebut berhembus setelah Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bandung, Endang menyatakan ingin ada keterwakilan dari partainya untuk maju di Pilkada Kabupaten Bandung pada 9 Desember 2020 mendatang.
Belum lagi, salah satu kader Partai Demokrat masih berupaya melakukan pendekatan dengan masyarakat. Namun demikian, DPC PKB Kabupaten Bandung menepis kabar kemungkinan partai demokrat hengkang dari koalisi yang telah mereka sepakati. Sebab dari awal kesepahaman yang dibangun antara PKB, Demokrat, dan Nasdem, merupakan gagasan dari Partai Demokrat.
“Sampai sekarang, komunikasi masih berjalan dengan baik. Tidak ada ketidak harmonisan atau tidak sepaham seperti kabar yang muncul saat ini,” tutur Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung, Cucun Ahmad Syamsurijal, di Baleendah, Senin (10/8/2020).
Cuncun menjelaskan, masalah komunikasi menjadi alasan Demokrat memutuskan koalisi dengan PKS. Kemudian menggagas koalisi dengan PKB dan Nasdem. Dalam koalisi antara Demokrat, PKB dan Nasdem menyepakati akan mengusung pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan.
“Prosesnya panjang, sudah dari awal sebelum nota kesepahaman ditandatangani, siapa yang akan diusung itu sudah dibicarakan. Sampai sekarang juga Demokrat masih menyepakati DS-Sarhul,” tegasnya.
Bahkan kata Cucun, komunikasi antara DPP masing-masing partai masih berjalan dengan baik. Walaupun sampai saat ini Demokrat belum mengeluarkan SK pengusungan bagi DS-Sahrul.
“Itu hanya masalah teknis dan proses saja. Tapi saya cek ke DPP Demokrat juga, masih DS-Sahrul, hanya belum keluar SK,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein