DARA | PONTIANAK – Pontianak Kalimantan Barat sempat berjaya dengan komoditi hasil pertanian yaitu jeruk. Siapa tak kenal jeruk pontianak?Pasar baik tradisional maupun modern di Pulau Jawapun di tahun 1980 sampai 1990 dibanjiri jeruk pontianak.
Sepuluh tahun kurang lebih, jeruk Pontianak ini mengalami kejayaan. Setelah itu, tak terdengar lagi dan bahkan sampai kini jeuk Pontianak sulit di dapat, jangankan di Jawa di Kalimantan saja sudah sama sulitnya untuk mendpatkan jeruk ini.
Saat di puncak keemasan jeruk pontianak, tak bisa dipungkiri memberikan kesejahteraan bagi petani dan pedagangnya. Saking sejahteranya, para petani jeruk berangkat ibadah haji ke Tanah Mekah. Tak tanggung puluhan bahkan ratusan petani jeruk berhaji setiap tahunya.
Sepertinya para pertani alfa, dengan memetik masa kejayaan itu. Mereka lupa untuk meregenerasi tanaman atau bibitnya, sehingga dalam 20 tahun terakhir produksi jeruk khas Pontianak ini menyusut dan bahkan hilang dari peredaran.
Baru di tahun 2002 Pemerintah Kabupaten Sambas mencoba membangkitkan kembali kejayaan itu. Pasang surut pun menyertai upaya itu. Maka dipolt daerah pengembangan jeruk pontianak adsalah di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.
Pasang surut sejak dimulai pengembangan di tahun 2002 itu mencapai luas tanam sekira 20 ribu hektar di seluruh Kabupaten Sambas, terluas di Kecamatan Tebas. Namun dua tahun kemudian luas pertnaman itu menyusut akibat kesalahan panen. Panen dilakukan secara menyeluruh, tidak dilakukan secara selektif terhadap buah yang sudah tua.
Selain itu kurangnya pemeliharaan mengakibatkan tanaman jeruk menjadi lemah sehingga mudah terkena virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Virus ini menyebabkan kerusakan pembuluh tapis pada jeruk. Hal inilah yang menyebabkan luasan pertanaman jeruk semakin menurun dan pada akhirnya menyisakan 2 ribu hektar.
Program pengembangan kawasan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sambas sejak tahun 2014 berupaya untuk mengembalikan kejayaan jeruk Pontianak.
Target pertanaman jeruk Pontianak di Kabupaten sambas adalah 10 ribu hektare. Hingga saat ini luas pertanaman yang ada sudah mencapai 8.500 hektar. Kurang lebih 60 persen di antaranya mulai berproduksi.
Menjawab permintaan petani agar pemerintah mengembalikan kejayaan jeruk, Direktur Perbenihan Hortikultura Sukarman menyatakan, pemerintah siap mendukung pengembangan kawasan jeruk. “ Secara bertahap kita berupaya mengembalikan lagi kejayaan jeruk Pontianak di Kecamatan Tebas,” katanya.(**)
Bahan: WahanaIndonesia.com