Kabur dari Rumah, Bocah 12 Tahun Diduga Gabung Anak Jalanan

Kamis, 10 Oktober 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota KPAID Tasikmalaya menunjukkan foto AS (12) yang kabur dari rumah dan diduga bergabung dengan komunitas anak jalanan. Foto: dara.co.id/Beni

Anggota KPAID Tasikmalaya menunjukkan foto AS (12) yang kabur dari rumah dan diduga bergabung dengan komunitas anak jalanan. Foto: dara.co.id/Beni

Kembali sorang anak hilang. AS (12) sejak akhir pekan lalu tak diketahui keberadaannya dan diduga bocah itu bergabung dengan kelompok anak jalanan.

 

 

DARA | TASIKMALAYA – Kasus anak hilang tak hanya terjadi di Kota Tasikmalaya. Kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Seorang anak lelaki berinisial AS (12) hilang sejak Sabtu (5/10/2019).

Arif Nugroho (24), kakak AS menyebut, adiknya diduga bergabung dengan kelompok anak jalanan. Saat pergi, adiknya meninggalkan surat yang berisi kabar pergi dan tidak perlu dicari. “Kami sudah cari kemana-mana cuma belum ada hasil. Sampai sekarang belum ada kontak,” ucap Arif di Kantor Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (10/10/2019).

Sejak berusia 5 tahun, AS tinggal bersama bibinya di Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan kedua orang tuanya tinggal di Jakarta untuk bekerja.

Arif pun ikut tinggal bersama orang tua di Jakarta. “Beberapa bulan ini, adik saya suka pulang malam. Sudah ditegur sama bibinya tapi enggak nurut,” katanya.

Ia menduga, hilangnya adiknya itu karena ikut arus pergaulan anak-anak jalanan. Pasalnya, teman-teman sebayanya di rumah dan sekolah tak ada yang tahu keberadaan adiknya.

“Tadi sudah lapor ke KPAID. Kami juga mau lapor ke polisi,” ujarnya.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan, kasus anak hilang dengan modus jadi anak jalanan bukan yang pertama. Sejumlah anak yang kabur dari rumah masih terkait dengan komunitas anak jalanan.

“Biasanya karena pola asuh orang tua. Apalagi jika anak itu tak tinggal dengan orang tuanya. Ia akan mencari kenyamanan di tempat lain,” ujar Ato.

Berdasarkan catatatan KPAID Kabupaten Tasikmalaya, sejak 2017 terdapat 37 laporan anak hilang. Lebih dari 90 persen kabur dari rumah dan bergabung dengan komunitas anak jalanan.

Dalam kasus ini, lanjut Ato, anak yang hilang masih duduk di sekolah dasar. Hal itu baru terjadi kali ini. “Biasanya di atas 14 tahun atau sudah SMP,” kata dia, seraya menambahka, dia akan segera membuat laporan ke Polres Tasikmalaya Kota untuk mencari anak yang hilang tersebut.***

Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen
Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 18 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 16:16 WIB

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Desember 2024 - 06:25 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 06:16 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 06:13 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024

Minggu, 15 Desember 2024 - 07:06 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 18 Desember 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB