Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Bandung Barat hingga kini belum melaksanakan Musyawarah Kabupaten (Muskab). Padahal, masa bakti kepengurusan KADIN KBB sudah cukup lama habis.
DARA | Ketua Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Kabupaten Bandung Barat (ARDIN KBB), Abdul Nasution mengemukakan, sebagai wadah induk pengusaha baik badan usaha atau asosiasi, eksistensi KADIN sangat diharapkan. Terutama sebagai organisasi yang dibentuk oleh Undang-Undang, posisi KADIN sangat strategis sebagai mitra pemerintah di bidang perekonomian.
“Sebagai ketua asosiasi ARDIN KBB, saya mendorong KADIN KBB untuk segera melaksanakan Muskab. Jika melihat dari masa bakti, kepengurusan KADIN KBB, memang sudah habis, ” kata Abdul saat dihubungi, Senin (17/10/2022).
Menurutnya, KADIN itu organisasi yang cukup besar dan memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian masyarakat tentunya ada beberapa peluang penting yang bisa diambil KADIN melalui kemitraan dengan Pemkab Bandung Barat.
“Jangan sampai organisasi sebesar KADIN, dianggap seakan hidup segan mati tak mau,” ujar Andul.
Sebagai anggota KADIN, sekaligus pelaku usaha, Abdul juga berharap seluruh pengurus untuk mulai bersiap diri mempersiapkan dan juga melaksanakan agenda organisasi tersebut.
Tentang figur calon Ketua KADIN KBB mendatang, Abdul tidak terlalu mempersoalkan. Baginya, seorang Ketua KADIN bukan hanya memiliki kemampuan finansial tapi dapat membangun komunikasi secara inklusif, sehingga peran serta KADIN secara organisasi ke depannya lebih maksimal.
“Saya berkeinginan muncul (calon Ketua KADIN) dari lingkup kepengurusan dengan mengacu pada aturan organisasi yang berlaku,” ujarnya.
Editor: denkur