Yosep Nugraha menyebut Bandung Bedas Go Digital ini hadir ditengah masyarakat untuk memberikan literasi dan meningkatkan kemampuan berdigital seiring berkembangnya teknologi informasi.
DARA| Perkembangan digital saat ini bisa menjadi sumber konflik. Hal itu karena kurangnya kemampuan penggunaan etika dan nilai-nilai kesopanan di dunia digital.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha mengatakan itu saat membuka Festival Diskominfo bertajuk “Bandung Bedas Go Digital”, di Aula Kantor Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Yosep Nugraha menyebut Bandung Bedas Go Digital ini hadir ditengah masyarakat untuk memberikan literasi kepada masyarakat agar senantiasa beradaptasi serta meningkatkan kemampuan berdigital seiring berkembangnya teknologi informasi.
Disebutkan, perkembangan digital saat ini bisa menjadi sumber konflik karena kurangnya kemampuan penggunaan etika dan nilai-nilai kesopanan di dunia digital.
“Jadi meskipun sekarang eranya dunia digital, etika dan nilai-nilai kesopanan tetap harus digunakan,” tegasnya.
Yosep memaparkan pihaknya meluncurkan Bandung Bedas Go Digital dalam upaya untuk meminimalisasi dampak negatif serta menjadi korban kejahatan digital
“Kemampuan kita harus setara dengan kecanggihan digital yang ada supaya kita tidak ‘gaptek’ dan tidak menjadi korban kejahatan digital,” katanya.
Di tambahkan Yosep, menyangkut keamanan digital sangat penting untuk dijaga masing-masing orang agar identitas dirinya tidak disalahgunakan untuk kejahatan.
Sementara itu, Camat Bojongsoang, Adid Nurulloh menyampaikan terima kasih karena wilayah Bojongsoang menjadi tempat penyelenggaraan Festival Diskominfo.
“Saya berterima kasih dengan adanya acara ini, mudah-mudahan bisa meningkatkan percepatan pelayanan di wilayah kami,” tambahnya.
Dalam Festival Diskominfo ini juga Kepala Diskominfo beserta Camat Bojongsoang, Kepala Desa Lengkong, serta Perwakilan Telkom University melakukan launching penggunaan aplikasi SIGITA (Sistem Informasi Gizi Balita).
Aplikasi ini bisa digunakan masyarakat untuk memantau perkembangan balita mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, serta status gizinya. Aplikasi tersebut dikembangkan oleh Telkom University sebagai bentuk pengabdian masyarakat di Desa Lengkong.
Editor: Maji