Kajian “Strategi Pembangunan Berorientasi Manusia Berbudaya”

Kamis, 14 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Paramadina Institute of Ethics and Civilizations (PIEC) bekerjasama dengan Yayasan Persada Hati menggelar Kajian Etika dan Peradaban (KEP) ke-21.

DARA | Temanya adalah: “Strategi Pembangunan Berorientasi Manusia Berbudaya”.

Kajjian dilakukan secara hibrid di Auditorium Prof Firmanzah Universitas Paramadina Jakarta dan secara daring, Rabu, 13 September 2023.

Hadir Pipip A Rifai Hasan, Ph.D, Ketua PIEC dan Dr Sunaryo, Dosen Paramadina Graduate School of Islamic Studies (PGSI) sebagai narasumber, serta Tri Wahyuti, M.Si, Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina sebagai moderator.

Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik J Rachbini, M.Sc, Ph.D, mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam diskusi relevan dengan tujuan penyelenggaraan negara, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan umum.

“Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, peningkatan sumber daya manusia juga penting untuk diperhatikan, sebab tanpa adanya pembangunan berorientasi manusia, kekayaan dan pengelolaan sumber daya alam akan menjadi kutukan dan krisis,” katanya.

Kemudian, Didik menambahkan dalam meningkatkan sumber daya manusia, perlu juga adanya budaya atau mentalitas kerja yang baik, sebab dengan dua hal tersebut, pembangunan dapat tercapai dengan baik.

Pada kesempatan pertama, Pipip A. Rifai Hasan, Ph.D memaparkan konsep pembangunan manusia berbudaya. Ia menyadari konsep pembangunan yang diterapkan di negara-negara di dunia umumnya berorientasi pada pembangunan fisik atau material.

“Namun demikian, perlu juga mempertimbangkan faktor manusia dan alam yang merupakan bagian dari lingkungan hidup dalam konsep pembangunan nasional,” ujarnya.

Ia menambahkan model pembangunan fisik saat ini perlu dikritisi, sebab manusia tidak dapat direduksi ke dalam aspek-aspek ekonomi. Tujuan yang lebih luas adalah kesejahteraan manusia dan hak asasi manusia.

Pipip merujuk pada Amartya Sen dan Martha Nussbaum dengan konsep capability, “Konsep kualitas hidup yang berorientasi pada kemampuan dan fungsi seseorang dalam mencapai sesuatu. Kualitas hidup manusia tercapai ketika prinsip capability tersebut dapat dilaksanakan,” tuturnya.

Tidak kalah penting juga dalam mewujudkan pembangunan berorientasi manusia adalah pengertian tentang masyarakat yang beradab. Masyarakat yang beradab, menurutnya, mampu bersikap rasional dan berperilaku wajar dalam menghadapi peristiwa.

“Manusia yang beradab mempunyai sistem sosial dan cara hidup yang baik dalam kehidupannya. Apabila mengacu pada konsep masyarakat beradab, maka konsep pembangunan harus merujuk pada etika, yakni proyek pembangunan yang beradab dan berbudaya. Dengan kata lain, pembangunan yang beretika tidak bisa disertai dengan tindakan perusakan alam, pelanggaran konstitusi, atau mengorbankan kebebasan,” ujarnya.

Dengan demikian, pembangunan beretika tidak bisa dilakukan dengan tujuan yang ekonomis semata, tetapi juga perlu memperhatikan aspek-aspek keadilan dan kemakmuran masyarakat sebagai tujuan.

Sejalan dengan pemaparan di atas, Dr Sunaryo menambahkan konsep kualitas hidup manusia kaitannya dengan model pembangunan berorientasi manusia dan budaya. Dalam pejelasannya, Dr Sunaryo memberikan tiga parameter kualitas hidup manusia berdasarkan teori capability.

“Pertama, adanya akses (the ability to achieve). Contohnya pada kasus kelaparan terjadi bukan karena tidak ada makanan, melainkan tidak adanya akses masyarakat pada sumber-sumber makanan. Kendala mencakup kendala politik, ekonomi dan lain-lain,” ujarnya.

Kemudian lanjut Sunaryo, nilai (value). Kapabilitas adalah keinginan orang untuk meraih nilai, di mana hal ini adalah hal yang sering diabaikan dalam pembangunan. Masyarakat mempunyai nilai yang berbeda, dan hal tersebut mempengaruhi apa yang dianggap berharga bagi setiap orang.

Dalam pembangunan, perlu diperhatikan pluralitas nilai dalam masyarakat. Sejalan dengan ini, Sen menyatakan bahwa demokrasi harus inheren dalam pembangunan.

Aspek kualitas terakhir menurutnya adalah aspek reasoning.

“Nilai bukan hal yang selalu diterima apa adanya, sebab ada kapasitas reasoning yang mencakup penalaran dan daya kritis. Oleh karena itu, apabila nalar dan kritik dibungkam, maka pembangunan kapabilitas tidak dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.

Menutup pemaparan dari dua narasumber, Dr Handi Risza Idris, Wakil Rektor Universitas Paramadina menanggapi bahwa memang saat ini terjadi pergeseran dalam konsep pembangunan.

“Pembangunan dan aktivitas ekonomi bertumpu pada sumber daya manusia, teknologi, kebudayaan. Pentingnya pembangunan berbasis manusia juga perlu diimbangi dengan nilai-nilai agama atau spiritual. Tantangan yang saat ini dihadapi adalah mencari model pembangunan yang berbasis pada nilai-nilai negara, manusia, dan agama,” ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis (14/9/2023).

Editor: denkur

Berita Terkait

Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo
Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah
Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO
Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI
PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers
KAI DAOP 5 Serap Ribuan Tenaga Kerja Kontrak
Diterpa Isu Pembekuan, PWI Jabar Tetap Solid Dukung KLB
Begini Respons Gubernur Jabar Terkait Rudapaksa di RSHS Bandung
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 08:58 WIB

Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo

Jumat, 18 April 2025 - 10:28 WIB

Tim PWI Tinjau Cepat Lokasi Rumah Subsidi Wartawan, Ketua Umum PWI Apresiasi Komitmen Pemerintah

Kamis, 17 April 2025 - 18:38 WIB

Nyaman dan Aman: Solusi Praktis Pakaian Dalam Sekaligus Atasan bagi Pra Remaja dari UNIQLO

Kamis, 17 April 2025 - 13:51 WIB

Putusan Sela PN Jakarta Pusat Tegaskan Hendry Ch Bangun Sah Ketum PWI

Rabu, 16 April 2025 - 19:17 WIB

PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers

Berita Terbaru