Kampanye di Malangbong, Abdusy Syakur Amin Terima Keluhan Warga Terkait Kekeringan dan Mahalnya Biaya Pendidikan

Senin, 14 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon Bupati Garut nomor urut 2, Abdusy Syakur Amin, disambut antusias emak-emak saat melakukan kunjungan ke Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Minggu (13/10/2024)(Foto: Istimewa)

Calon Bupati Garut nomor urut 2, Abdusy Syakur Amin, disambut antusias emak-emak saat melakukan kunjungan ke Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Minggu (13/10/2024)(Foto: Istimewa)

Calon Bupati Garut nomor urut 2, Abdusy Syakur Amin, melanjutkan rangkaian kampanyenya di Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Minggu (13/10/2024).

DARA | Dalam kegiatan tersebut, Syakur Amin yang juga Rektor Universitas Garut (Uniga) itu menampung berbagai aspirasi dan keluhan yang disampaikan warga Desa Sukajaya, mulai masalah pendidikan, pertanian, hingga ketersediaan air yang hinggi kini masih belum teratasi dengan baik di daerah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani tersebut.

Salah satu yang dikeluhkan warga, adalah masalah kekeringan yang kerap melanda daerah tersebut, yang membuat para petani hanya bisa melakukan panen satu kali dalam setahun, sehingga kondisi ini tentunya sangat merugikan petani, terutama pada saat kemarau panjang yang semakin mempersulit mereka dalam mengairi sawahnya.

“Salah satu masalah di Desa Sukajaya ini adalah air, air sangat terbatas di sini, panen jadi susah, kami ingin panen lebih dari satu kali, sekarang hanya satu kali karena sering kekeringan,” ujar salah seorang warga, Minggu (13/10/2024).

Menanggapi keluhan yang disampaikan warga tersebut, Syakur Amin mengatakan bahwa masalah ketersediaan air adalah masalah yang kerap terjadi, terutama di sektor pertanian, dan hal itu merupakan tantangan serius di wilayah Garut.

Pihaknya, menurut Syakur Amin, sudah memikirkan berbagai solusi agar masayarakat bisa mendapatkan air saat musim kemarau, seperti pemetaan mata air baru atau pembangunan irigasi di kawasan ini supaya para petani bisa merasakan manfaatnya.

“Tapi untuk sekarang yang pasti kami akan bantu, kami akan kirimkan mahasiswa ke desa ini untuk mengajarkan pertanian yang kebutuhan airnya tidak perlu banyak, hidroponik misalnya sebagai alternatif,” ujar Syakur.

Syakur juga mengajak masyarakat desa turut serta menjaga kelestarian alam untuk mendukung ketersediaan air, salah satunya dengan melakukan penghijauan, terutama di wilayah pegunungan dan sumber mata air agar kelestarian air tetap terjaga, khususnya selama musim kemarau yang panjang.

“Penghijauan penting dilakukan agar ketersediaan air aman saat memasuki musim kemarau, sehingga para petani bisa mengambil air dari sumbernya, misalkan sumur atau mata air,” katanya.

Selain kekeringan, warga lain juga mengeluhkan mahalnya biaya pendidikan, khususnya biaya kuliah yang tinggi. Mereka berharap pemerintah daerah memberikan beasiswa untuk membantu anak-anak mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Menjawab hal tersbut, Syakur menyatakan komitmennya untuk menyediakan beasiswa untuk pelajar di Garut jika dirinya terpilih menjadi bupati. Namun ia juga menekankan jika bea siswa tersebut tidak akan sepenuhnya gratis.

Menurutnya, Orang tua masih harus membayar sebagian biaya, meskipun jumlahnya hanya setengah atau kurang.

“Meskipun kami memberikan beasiswa, orang tua tetap harus menanggung sebagian biaya, ini karena kampus juga memerlukan dana untuk menutupi biaya operasional mereka,” katanya.

Walau tidak penuh, menurut Syakur amin, beasiswa tersebut tetap meringankan beban keuangan bagi keluarga.

Dengan adanya bantuan itu, banyak pelajar masih dapat melanjutkan pendidikan ke jenjnag yang lebih tinggi tanpa harus menanggung seluruh biaya sendiri.

Syakur menambahkan, pemberian beasiswa adalah salah satu upayanya untuk menigkatkan akses pendidikan di Garut, namun tetap memperhatikan keberlangsungan dan kualitas oprasional kampus.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Gelar Operasi Miras dan Premanisme, Polsek Cisurupan Amankan Puluhan Liter Tuak
Perayaan Cap Go Meh Dimeriahkan Berbagai Pertunjukan Menarik, Polres Garut Lakukan Pengamanan
Hadiri Wisuda UI, Kepala BPKH: Jadilah Pribadi yang Impactful!
KPU Garut Gelar Refleksi Pilkada 2024 Bersama Awak Media
Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi
Puluhan Operator SD Ikuti Bimtek yang Digelar Disdik Kabupaten Sukabumi
Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar
Syakur Amin Tegaskan Salah Satu Skala Prioritas dalam Kepemimpinannya adalah Peningkatan Pelayanan Publik
Berita ini 31 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 19:17 WIB

Gelar Operasi Miras dan Premanisme, Polsek Cisurupan Amankan Puluhan Liter Tuak

Minggu, 23 Februari 2025 - 19:13 WIB

Perayaan Cap Go Meh Dimeriahkan Berbagai Pertunjukan Menarik, Polres Garut Lakukan Pengamanan

Minggu, 23 Februari 2025 - 19:09 WIB

Hadiri Wisuda UI, Kepala BPKH: Jadilah Pribadi yang Impactful!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:31 WIB

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 09:41 WIB

Puluhan Operator SD Ikuti Bimtek yang Digelar Disdik Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru


PSSI akhirnya melepas posisi Indra Sjafri dari jabatan sebagai pelatih kepala Timnas U-20.(Foto: PSSI)

HEADLINE

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Minggu, 23 Feb 2025 - 15:21 WIB