Ribuan sopir ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Driver Online Jawa Barat gelar aksi demo di Balai Kota Bandung. Menuntut kepastian kapan mereka bisa narik penumpang.
DARA | BANDUNG – Ribuan driver juga menuntut Pemerintah Kota Bandung membantu menjembatani antara driver dengan pihak aplikator.
Pantauan dara.co.id, sebelum tiba di Balai Kota Bandung, sekitar 5.000 driver ojol kumpul terlebih dahulu di Lapang Batu Nunggal-Jl Soekarno Hatta-Jl Buah Batu-Jl Karapitan-Jl Jawa-Jl Sumatra-Jl Aceh dan Balai Kota Bandung.
Selama aksi, ribuan driver Ojol menyuarakan keinginannya untuk bisa kembali menarik penumpang.
“Kita di sini untuk memastikan kapan Kita bisa kembali narik penumpang pa Wali?” kata salah seorang perwakilan Ojol, Prima di Balai Kota Bandung, Senin (13/7/2020).
Menurutnya, ada dua tuntunan yang disampaikan. Pertama tentang waktu diberlakukannya tarik penumpang dan kedua tentang pembebasan tes Covid-19.
“Sekarang tinggal poin aktivasi yang belum diizinkan dan belum bisa membuka go ride. Untuk itu kami menuntut kejelasan kapan pak Wali Kota Bandung menandatangi,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya layangan surat dari aplikator, bisa segera ditandatangani wali kota dan pihak Gojek serta Grab.
Sementara itu dari pihak perwakilan Advokasi Driver Ojol, Yaman Dini mengatakan, kehadiran mereka dalam aksi itu untuk mengetahui kepastian kapan mereka kembali menarik penumpang.
“Kami sudah mendatangi DPRD Bandung dan sekarang Wali Kota Bandung, dengan harapan pemkot bisa mendesak pihak aplikator untuk segera memastikan kesiapan mereka,” ujarnya.
Di tengah-tengah aksi, Kabag Humas Pemkot Bandung, Sony Teguh Setiawan mengungkapkan pihak pemkot telah mengizinkan aplikator untuk tarik penumpang dengan syarat yang telah disepakati.
“Dan kini justru pihak pemkot sedang menunggu surat komitmen dari pihak aplikator itu sendiri,” tandasnya.***
Editor: denkur