Hingga akhir tahun 2021 ini, sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatasi eceng gondok di Sungai Komering belum juga direalisasikan. Padahal, Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) sudah menginstruksikan soal itu jauh-jauh hari.
DARA – Proyek itu sedianya dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten OKI.
“Eceng gondok dan rumput yang dialirkan ke Sungai Komering ini sangat mengganggu dan merugikan apa lagi saat debit air sungai naik akibat curah hujan tinggi. Kita sedang mengupayakan antisipasinya dengan membangun kontruksi penahan di Kelurahan Jua-Jua tahun ini juga,” ujar Kepala Dinas PUPR OKI kala itu, Ir H Hafidz, MM, Kamis (25/3/2021) lalu.
Dalam perencanaannya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang OKI membangun tiang pancang yang dipasang di bantaran sungai Komering di ujung Kelurahan Jua-Jua dan ujung Kelurahan Kedaton Kecamatan Kayu Agung
“Ya, kita akan segera membangun tiang pancang yang rencananya dipasang di bantaran sungai komering tepatnya di ujung Kelurahan Jua-Jua dan ujung Kelurahan Kedaton guna menghalau datangnya eceng gondok kedepannya,“ kata Kepala Seksi Pemanfaatan Sungai, Rawa dan Pantai Bidang Pengairan Dinas PUPR Kab OKI, Zulham Efendi, awal April lalu.
Namun, dari pantauan awak media yang tergabung dalam tim investigasi DPD Sekber Wartawan Indonesia(SWI), Senin (25/10/21) di area proyek kontruksi penanganan eceng gondok itu tidak terlihat aktivitas kontruksi, alat pekerjaan maupun material. Padahal, pihak PUPR OKI beberapa waktu lalu menyakinkan kegiatan tersebut akan terealisasi sekitar Juli 2021.
Sementara itu, sejumlah warga di sekitar lokasi mengatakan, proyek tersebut memang pernah dikerjakan namun telah ditinggal pekerja sekitar sebulan lalu.
“Iya benar Pak, pernah ada yang bekerja di sungai ini. Tidak tahu pasti apa yang mereka kerjakan, namun mereka bekerja di dua titik lokasi yakni di area seberang sini (Kelurahan Jua Jua) dan juga di seberang sana (Kelurahan Kedaton),” ujarnya.
Menurut warga, bekas dari pekerjaan yang ditinggal itu dapat dilihat dari sisa bambu yang masih tertancap di kedua sisi sungai Komering. “Itu masih ada sisa bambu yang terpancang di sungai bekas para pekerja tersebut bekerja,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan pihak Dinas PUPR Kabupaten OKI saat dikonfirmasi melalui PPTK kegiatan tersebut, Abdullah belum bisa memberikan tanggapan.***
Editor: denkur