Kapolri bersama Panglima TNI cek kesiapan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
DARA | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meninjau 91 Command Center.
Itu untuk memastikan kesiapan personel serta peralatan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolri mengatakan pengecekan itu dilakukan untuk mengecek peralatan seperti Body Worm Camera, Handy Talky (HT), hingga alat komunikasi lainnya yang terhubung dengan 91 Command Center terkait proses pengamanan KTT ASEAN.
“Semuanya kita sambungkan dengan Command Center. Sehingga pergerakan anggota di lapangan sekaligus kegiatan yang ada di lokasi bisa kita monitor. Kita laksanakan pengecekan supaya tahu hal-hal yang harus dievaluasi,” ujar Kapolri, seperti dikutip dari PMJNews, Senin (8/5/2023).
Seluruh personel TNI-Polri sudah melakukan evaluasi terkait dengan kendala-kendala yang ditemukan, sehingga pelaksaan Main Event KTT ASEAN, dari segi pengamanannya dapat berjalan optimal dan lancar.
“Mudah-mudahan dengan konsep operasi dan sistem kendali serta monitoring yang bisa kita pantau memudahkan proses pengamanan yang akan berjalan nanti,” ujarnya.
Kapolri juga mengatakan, dengan terus melakukan pemantauan serta pemantapan pengamanan diharapkan penyelenggaraan KTT ASEAN dapat berjalan lancar, aman dan damai.
“Kami bersama dengan Bapak Panglima sudah mengatur bagaimana proses untuk melakukan pengawalan dari mulai ketibaan di bandara sampai dengan di akomodasi hotel mereka. Kemudian pergerakan dari akomodasi ke venue utama semuanya, tentunya sudah kita siapkan,” tuturnya.
Dari segi pengawalan, petugas keamanan nantinya akan menyiapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah tempat selama pelaksanaan KTT ASEAN.
Menurut Kapolri, pengaturan lalu lintas itu harus dilakukan untuk menghindari terjadinya crowded. Mengingat, wilayah Labuan Bajo terdapat beberapa ruas jalan yang tidak terlalu lebar. Sehingga, kebijakan rekayasa diterapkan guna bisa terkelola dengan baik.
“Tentunya ada kondisi jalan yang memang kecil. Sehingga mau tidak mau, kita harus lakukan pengaturan rekayasa. Karena memang ini akan menimbulkan crowded apabila, tidak kita atur,” ujarnya.
Editor: denkur | Sumber: PMJNews