Kasus Covid di Kota Bandung Meningkat, Begini Kekhawatiran Selanjutnya

Senin, 7 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (Foto: Istimewa)

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (Foto: Istimewa)

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku khawatir terjadinya kenaikan tren kasus positif Covid-19 di Kota Bandung pasca Idul Fitri dan libur panjang beberapa waktu lalu.


DARA – Hal ini terlihat dari angka Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit Kota Bandung yang sudah 79,9 persen, dan cenderung akan mengalami kenaikan.

“Ini sudah di titik psikologis. Menunjukkan bahwa baik fasilitas kesehatan mau pun tenaga kesehatannya sebentar lagi kolaps,” ujarnya, di Gedung PSSI Jawa Barat, Kota Bandung, Minggu (6/6/2021).

Yana pun ingin meluruskan, regulasi masyarakat tidak boleh melakukan mudik muncul dikarenakan pihaknya khawatir siklus peningkatan Covid-19 terjadi. Itu bisa terjadi dua pekan sampai sebulan setelah libur panjang.

“Saya tidak bisa bayangkan kalau kemarin pemerintah pusat dan daerah tidak membatasi soal mudik. India saja yang sudah terkendali jadi 9.000-an penambahan (kasus positif Covid-19) per hari. Hari ini sampai 360 ribu. Kita (Indonesia) mungkin sudah mendekati 100 ribu orang, ngeri buat saya. Karena di Kota Bandung saja sudah lebih dari 100 kasus per harinya. Sebelumnya 30-an kasus, sekarang sudah di 101 kasus per hari,” paparnya.

Menurut Yana, angka tersebut baru pasca lebaran. Sedangkan setelahnya ada libur Waisak dan Hari Lahir Pancasila yang bisa dimanfaatkan libur panjang bersamaan dengan cuti pada sebelum atau sesudahnya.

“Kemarin konsentrasi mencegah libur panjang seminggu sebelum lebaran. Padahal di tanggal berikutnya ada lagi hari libur yang jatuhnya hari kejepit. Mungkin ada saja orang yang mengambil cuti dan memanfaatkannya jadi libur panjang,” ujarnya.

Yana mengemukakan, kunci dalam mengantisipasi penambahan kasus lebih banyak yakni pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kewilayahan dari RT dan RW. Pasalnya, kewilayahan lebih hafal terhadap warganya yang diduga mudik, sehingga harus dilakukan tes atau isolasi mandiri.

“Kuncinya itu, kita minta kewilayahan, termasuk TNI/Polri. Kuncinya di sana saja (RT-RW), karena lebih paham. Soal infrastruktur, fasilitas kesehatan, tempat isolasi mandiri untuk yang tidak bergejala kita sudah siapkan. Orang yang bergejala kita minta rumah sakit menambah tempat tidur juga. Mudah-mudahan tidak terpakai,” ujarnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Resmikan PLTA Jatigede, Presiden Prabowo Bicara Pentingnya Kemandirian Energi
Begini Komentar Bupati Bandung Soal Penyegelan Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas
Bey Machmudin Lantik Penjabat Wali Kota Cimahi dan Penjabat Bupati Subang
Gebrakan Kapolresta Bandung Yang Baru, Bongkar Praktik Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas
Inilah Lima Gedung Kesenian di Kota Bandung yang Bersejarah
Update Indonesia Idol XIII-2025, Inilah List Lagu Road To Spekta Show Malam Nanti
Jangan Asal Baca, Begini Ketentuan Membaca Surat Al-Fatihah Ketika Shalat
Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 21:18 WIB

Resmikan PLTA Jatigede, Presiden Prabowo Bicara Pentingnya Kemandirian Energi

Senin, 20 Januari 2025 - 20:58 WIB

Begini Komentar Bupati Bandung Soal Penyegelan Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas

Senin, 20 Januari 2025 - 16:54 WIB

Gebrakan Kapolresta Bandung Yang Baru, Bongkar Praktik Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas

Senin, 20 Januari 2025 - 16:36 WIB

Inilah Lima Gedung Kesenian di Kota Bandung yang Bersejarah

Senin, 20 Januari 2025 - 11:08 WIB

Update Indonesia Idol XIII-2025, Inilah List Lagu Road To Spekta Show Malam Nanti

Berita Terbaru

NASIONAL

HPN di Riau, 500 Lebih Wartawan Telah Mendaftar

Senin, 20 Jan 2025 - 19:26 WIB