DARA | CIANJUR – Kembali, warga Kabupaten Cianjur kena gigitan anjing. Kali ini Idan Setiawan (59), warga Kampung Simpang sari RT 002/002, Desa Mandalawangi, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi korban gigitan anjing rabies. Ia diserang anjing liar saat hendak keluar dari rumahnya.
“Dapat gigitan dibagian betis kiri, kemarin sore. Sekarang sedang mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat,” kata petugas medis dari One Health Day Cianjur, Udin Wahyudin, kepada wartawan, Jumat (3/5/2019).
Udin menyebutkan, terdapat dua luka robek menganga di betis kiri korban dan petugas medis kecamatan setempat telah memvaksinasi korban. “Informasi yang kami dapatkan di lapangan, anjingnya sejak subuh tadi masih berada di dalam kolong rumah korban. Warga belum berani untuk mengusirnya karena galak,” ujarnya.
Udin menyarankan, jika ada warga yang terkena gigitan anjing jangan panik dan segera melakukan tindakan medis awal secara bertahap. “Luka gigitan dicuci selama 15 menit dengan air mengalir dan luka robeknya tidak ditutup. Dirawat saja secara terbuka, karena virus rabies akan mati jika terkena sinar matahari. Setelah itu kemudian dilakukan vaksinasi,” katanya.
Kasus gigitan anjing terhadap warga di Kabupaten Cianjur, menurut dia, cenderung tinggi, bahkan hampir setiap minggu pihaknya selalu menerima laporan kejadian tersebut. Sebelumnya, Pada 29 April lalu pihaknya juga mendapat laporan, seorang anak kecil, Rizal (11), menjadi korban gigitan anjing di wilayah Pagelaran, Cianjur.
“Tiga hari sebelumnya juga ada yang digigit atas nama Sabaruli, warga Cilaku, Cianjur,” ujar dia.
Wilayah-wilayah yang kerap terjadi kasus gigitan anjing, lanjut Udin, adalah di Kecamatan Takokak dan Kecamatan Sukanagara. “Karena di sana banyak sekali anjing liar maupun anjing yang dipelihara warga untuk berburu dan menjaga ladang mereka,” katanya.
Karena itu, One Health Day Cianjur, sebuah komunitas paramedis dan tenaga kesehatan di Cianjur itu berharap dinas terkait kembali menggiatkan vaksinasi untuk menekan kasus gigitan anjing di daerah ini. “Tapi sayangnya, banyak pemilik anjing, terutama yang sengaja memeliharanya untuk berburu, enggan memvaksin hewan peliharannya itu karena katanya suka jadi lemah,” ujarnya pula.***
Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan