Kasus Jiwasraya dan Daulat Kapitalisme

Jumat, 10 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto: law-justice.co

foto: law-justice.co

Jiwasraya dan Daulat Kapitalisme

 

 KASUS GAGAL BAYAR  PT Asuransi Jiwasraya dinilai merupakan skandal terbesar di Indonesia, setelah kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI. Maka dari itu, seluruh pihak penegak hukum mulai dari Kejaksaan Agung, Polri hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai harus ‘keroyokan’ dalam mengungkap kasus ini.

Hal ini di ungkapkan oleh Wakil Sekjan Partai Demorat, Didi irwandi menurutnya butuh panitia khusus untuk menghindari adanya dudagaan yang tidak baik, karena sikap saling menyalahkan. (vivanews.com)

 

Sedangkan pengakuan Dirut Jiwasraya menambahkan latar belakang lain yaitu BUMN sudah lama tidak sehat. Dimana dipilihnya cara yang sangat berisiko untuk mengatasinya. Yaitu dengan menjual JS Saving Plan asuransi investasi yang berbunga sangat tinggi ke masyarakat dan Jiwasraya menanam modalnya di bursa saham, bahkan dengan membeli saham perusahan yang seakan menguntungkan sehingga, terjadilah skema Ponzi yaitu premi yang dibayar pelanggan asuransi dipakai membayar keuntungan atau bunga tinggi para nasabah. Pada gilirannya mengalami gagal bayar polis asuransi.

 

Persoalan ini semakin buruk mengingat BUMN sering sekali menjadi tumpuan sponsor untuk berbagai macam proyek individu didalam lingkaran kekuasaan. Seperti Jiwasraya mensponsori kedatangan klub bola dunia Manchester City.

Sebenarnya masalah aset rakyat dan modal negara yang dikelola oleh BUMN telah mengalami berbagai persoalan tidak hanya terjadi pada Jiwasraya saja. Karena permasalahan sebenarnya adalah kapitalisme yang sudah sangat mencengkeram di   dalam negara

 

Sebagai jalan keluarnya, Negara harus memberikan talangan. Ini adalah perampokan besar-besaran terhadap negara secara legal, dan yang menikmati hasilya adalah kaum kapitalis, pemilik modal, para elit BUMN dan pemilik kursi kekuasaan.

Skandal ini seharusnya mampu menyadarkan bahwa betapa buruknya kapitalisme.

 

Tidak ada sedikitpun kebaikan dan maslahat untuk rakyat. dimana sistem yang hanya dipertahankan oleh mereka yang rakus terhadap kekuasaan yang didapat dari persekongkolan dengan kelompok kapitalisme.

 

Andai saja, umat manusia dipimpin oleh para pemimpin yang menerapkan syariat Islam kaffah, seluruh “BUMN” bekerja melayani seluruh kebutuhan umat manusia. Mulai dari “BUMN” yang menguasai barang tambang dan energi, air, laut, padang pasir,  padang penggembalaan maupun hutan belantara dengan segala isi yang dikandungnya.

BUMN dalam sistem Islam kaffah tidak berorientasi pasar dan keuntungan, namun BUMN dalam sistem Islam kaffah bekerja dengan orientasi memenuhi seluruh kebutuhan tiap-tiap individu warga  masyarakatnya. Sehingga dicatat dalam sejarah,  bagaimana seorang pemimpin umat yang bernama Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra (717-720M) mampu mengangkat kehidupan warga masyarakatnya hingga tidak ditemukan satupun yang lapar dan haus, semua kenyang, aman, damai dan tentram.

Hal ini menunjukan jika, hanya sistem Islam saja satu-satunya, yang mampu mewujudkan mimpi menjadi kenyataan yaitu menjadikan BUMN sebagai sokoguru perekonomian nasional, yang mampu mengantarkan seluruh warga masyarakatnya masuk dalam tingkat kemakmuran dan kesejahteraan manusia dengan  sebenar-benarnya. Wallahualam.

*) pengirim Ibu Rumah Tangga tinggal di Bandung. Identitas ada pada redaksi

 

Berita Terkait

Peran DPRD dalam Rotasi Mutasi PNS
Pilkada Serentak 2024, Masyarakat Telah Menentukan Pilihan
OPINI: Kontek Pencalonan Menuju Pilkada Bandung Barat, Mau Dibawa Kemana?
Pilkada Kabupaten Bandung : Manuver Partai Nasdem
Sosok Pemimpin KBB ke Depan, Bagaimana Parpol?
Sistem Pengendalian Manajemen pada PT Unilever Indonesia Tbk
Sistem Pengendalian Manajamen terhadap PT Campina Ice Cream Industry
PT Mitsuba Indonesia Produsen Komponen Elektrik Ternama di Dunia
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:32 WIB

Peran DPRD dalam Rotasi Mutasi PNS

Jumat, 29 November 2024 - 14:59 WIB

Pilkada Serentak 2024, Masyarakat Telah Menentukan Pilihan

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 13:08 WIB

OPINI: Kontek Pencalonan Menuju Pilkada Bandung Barat, Mau Dibawa Kemana?

Kamis, 25 Juli 2024 - 09:42 WIB

Pilkada Kabupaten Bandung : Manuver Partai Nasdem

Kamis, 27 Juni 2024 - 10:44 WIB

Sosok Pemimpin KBB ke Depan, Bagaimana Parpol?

Berita Terbaru

Ads

PIALA ASIA U-17 Tiru “Incorporated” ala Jepang

Kamis, 10 Apr 2025 - 09:36 WIB