Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, pengetatan akses masuk ke wilayah Cianjur, terutama dari kawasan zona merah, seperti Jakarta, Bandung, dan wilayah Bodetabek untuk menyetop penyebaran dan penularan Covid-19.
DARA | CIANJUR– Bertambahnya kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat membuat pemerintah setempat bergerak cepat melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Satu upaya yang dilakukan Pemkab Cianjur untuk menekan kembali terjadinya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah itu dengan memperketat akses masuk di setiap tapal batas kota itu.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, pengetatan akses masuk ke wilayah Cianjur, terutama dari kawasan zona merah, seperti Jakarta, Bandung, dan wilayah Bodetabek untuk menyetop penyebaran dan penularan Covid-19.
Herman menyebutkan, setiap pengendara yang melintasi tapal batas wilayah Cianjur dilakukan pemeriksaan ketat dari petugas gabungan yang ada di setiap posko siaga Covid-19.
“Setiap kendaraan yang melintas dan masuk ke wilayah Cianjur dilakukan penyemprotan disinfektan, pengendara dan penumpangnya pun dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan wajib mengenakan masker,” kata Herman, kepada wartawan, Selasa (28/4/2020).
Jika dalam proses pengetatan akses masuk ke wilayah Cianjur itu terdapat ada pengendara ataupun penumpang yang bersuhu tubuh di atas rata-rata atau memiliki gejala penyakit maka petugas akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengembalikan kembali ke wilayah asalnya.
“Petugas gabungan terus berjaga di setiap tapal batas. Mereka akan memeriksa setiap kendaraan yang masuk ke Cianjur. Bagi pengendara yang dalam kondisi kurang sehat akan dikembalikan ke wilayah asalnya,” ujarnya.
Herman menduga, jumlah pemudik di Cianjur yang terus meningkat hingga mencapai 1000 orang per hari menjadi potensi terjadinya kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
“Sedikitnya sudah 28 ribu perantau yang kembali ke Cianjur. Angkanya terus meningkat, dan kebanyakan berasal dari Jakarta, Bandung, dan kota yang berstatus zona merah lainnya. Dalam sehari tercatat seribu perantau yang kembali ke Cianjur,” jelasnya.
Herman mengimbau calon pemudik mengurungkan niatnya ke Cianjur dan tetap berada di daerahnya.
“Kami harap calon pemudik mengikuti larangan pemerintah untuk tidak mudik, supaya penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir. Sehingga wabah ini segera selesai,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Herman, Pemkab Cianjur juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah lainnya terkait nasib dari warga Cianjur di perantauan.
Sebelumnya, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bertambah dua orang. Sehingga total pasien positif Covid-19 di wilayah itu menjadi tiga orang.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal.
Yusman mengungkapkan, penambahan dua orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu, di antaranya satu orang berjenis kelamin laki-laki berusia 25 tahun asal Kecamatan Cugenang dan pasien berjenis kelamin perempuan berusia 53 tahun asal Kecamatan Karangtengah.
Editor : Maji