Polri berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir kanal YouTube Saifuddin Ibrahim. Tersangka kasus ujaran kebencian dan penistaan agama.
DARA – Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, pemblokiran akun YouTube tersebut masih dalam proses. Pemblokiran ditujukan untuk kepentingan penyidikan.
“Ini sedang berproses, tapi di sisi lain ada hal-hal tertentu yang tidak bisa langsung dihapus, karena apa? Untuk kepentingan penyidikan,” ujarnya, seperti dikutip dari PMJNews, Jumat (1/4/2022).
Sebelumnya, Saifuddin Ibrahim ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama dan ujaran kebencian. Saifuddin ternyata menyadari dirinya sedang diburu polisi.
“Kami melihat Saudara SI telah menyampaikan, telah monitor tentang penanganan kasus ini,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat konferensi pers, Rabu (30/3/2022) kemarin.
Brigjen Ramadhan menjelaskan, Saifuddin sempat mengunggah sebuah video di YouTube yang menyebut dirinya sedang diburu polisi. Lebih lanjut, Polri memberikan ultimatum terhadap Saifuddin untuk segera menyerahkan diri.
“Ada postingan yang dibuat oleh Saudara SI. Jadi rekan-rekan bisa melihat dia membuat video baru yang mengatakan polisi mencari yang bersangkutan. Artinya memantau,” kata Brigjen Ramadhan.
“Kami sampaikan kepada Saudara SI, tentu monitor terhadap kegiatan ini, untuk dapat mematuhi aturan hukum yang berlaku sebagai warga negara Indonesia, berani berbuat, harus berani mempertanggungjawabkan apa yang telah ia buat,” imbuhnya.
Editor: denkur | Sumber: PMJNews