DARA | Terungkap secara mengejutkan. Bawang putih, bumbu penyedap masakan itu, ternyata bisa dimainkan untuk mewujudkan keserakahan. Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK, berhasil membongkarnya hingga kini jadi buah bibir publik.
KPK membongkar kasus dugaan suap bawang putih itu melalui operasi tangkap tangan (OTT), Rabu malam 7 Agustus 2019. Enam orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Anggota DPR Fraksi PDIP I Nyoman Dharmantra.
KPK selain menemukan dan menyita bukti transfer Rp 2 miliar ke rekening I Nyoman Dhamantra, juga menyita duit USD 50 ribu. Kasusnya kini sedang terus didalami.
Keserakahan ini, nampaknya tertuang dalam pesan moral cerita rakyat yang sudah ada sejak abad lalu, yaitu cerita: Bawang Merah Bawang Putih.
Alkisah pada sebuah kampung, hidup seorang janda yang mana memiliki dua orang anak yang masih gadis dan cantik, namanya sendiri adalah Bawang Merah dan juga Bawang Putih.
Ayah kandung dari Bawang Putih sendiri memang sudah lama meninggal dunia. Dan Bawang Merah serta Bawang putih memiliki sifat dan juga perangai yang sangat bertolak belakang.
Bawang Putih merupakan seorang gadis yang memiliki sifat sederhana, rendah hati, rajin, baik hati, tekun dan juga jujur. Sedangkan Bawang Merah memiliki sifat yang malas, suka bermewah – mewah, pedengki, sombong dan tamak.
Sifat dari Bawang Merah tersebut juga semakin menjadi karena memang sang ibu yang selalu memanjakannya. Ibu dari Bawang Merah sendiri selalu memenuhi semua kebutuhan dan permintaan dari Bawang Merah. Bahkan untuk semua pekerjaan rumah dilimpahkan dan dikerjakan oleh Bawang Putih.
Mulai dari memasak, mencuci pakaian, bersih – bersih rumah dan semua pekerjaan lainnya menjadi tanggung jawab Bawang Putih, sedangkan Bawang Merah dan ibunya selalu bermalas – malasan dan selalu berdandan dan jika mereka membutuhkan sesuatu hanya tingga menyuruh Bawang Putih.
Bawang Putih sendiri juga tidak pernah mengeluh akan nasib buruknya tersebut, dirinya selalu siap dalam melayani ibu tiri dan saudari tirinya dengan perasaan senang dan ikhlas.
Di suatu hari, Bawang Putih sedang mencuci pakaian milik ibu dan saudari titinya naun selendang milik ibu tirinya hanyut terbawa arus sungai. Dirinya sangat takut dan juga sedih karena jika ketahuan oleh ibu tirinya, maka akan dimarahi dan disalahkan bahkan bisa saja diusir dari rumah. Bawang Putih khawatir akan hal tersebut sehingga Bawang Putih menyusuri sepanjang sungai yang memiliki arus deras tersebut untuk mencari selendang milik ibu tirinya tersebut.
Cerita ini menyimpan pesan moral yaitu setiap orang yang berbuat kasar serta serakah akan mendapatkan balasan yang setimpal. Karena sifat kasar dan juga serakah sangat tidak baik untuk dilakukan. Selain itu juga mengajarkan seseorang untuk selalu jujur, rendah hati dan selalu sabar dalam menghadapi setiap masalah.***
Editor: denkur | Kisah bawang merah dan bawang putih diambil dari Uniqspot