“Kita akan mulai di (tingkat) usia yang sudah baik, yakni SMA dan SMK. Nanti setelah 7 atau 14 hari tidak ada masalah, baru masuk level SMP. Kalau SMP terkendali, menyusul SD dan TK,” kata Ridwan Kamil.
DARA | BANDUNG – Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka akan mulai digelar di 257 kecamatan di Jawa Barat, yang statusnya zona hijau alias tidak ada kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut.
“Kita tidak berbasis kabupaten/kota, karena itu terlalu luas. Dan, di kecamatan-kecamatan tersebut sejak awal (pandemi) hingga sekarang tidak pernah ada kasus atau (zona) hijaunya murni,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar, Ridwan Kamil, usai rapat koordinasi Gugus Tugas Jabar, di Markas Polda Jabar, Selasa (28/7/2020).
Emil, sapaan akrabnya, berharap, kecamatan yang berzona hijau bertambah lagi, agar kegiatan belajar mengajar tatap muka bagi siswa sekolah bisa dimulai kembali di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Dia mengungkapkan, ada sejumlah kecamatan yang kasus positifnya nol, tapi pernah memiliki sebelumnya. Maka itu, pihaknya akan melihat selama tiga bulan apakah angka nol positif di wilayah tersebut bertahan atau tidak, sebelum memutuskan untuk membuka pembelajaran tatap muka.
“Kita akan mulai di (tingkat) usia yang sudah baik, yakni SMA dan SMK. Nanti setelah 7 atau 14 hari tidak ada masalah, baru masuk level SMP. Kalau SMP terkendali, menyusul SD dan TK,” terangnya.
Emil, yang juga Gubernur Jabar ini menerangkan, nantinya ada pengaturan jadwal kegiatan belajar mengajar bagi siswa. Bahkan, tiap kelasnya hanya boleh diisi 50 persen dari jumlah murid yang ada disitu, sehingga pembatasan jarak sebagai salah satu bagian protokol kesehatan tetap terjaga.
“Jadi nanti ada yang sekolahnya Senin-Rabu, bergantian dengan yang masuk Kamis-Sabtu,” kata Emil.***
Editor: Muhammad Zein