“Ini untuk keselamatan bersama, kalaupun mereka unjuk rasa, ya silahkan itu bagian dari aspirasi yang dijamin dalam berdemokrasi,” ujar Nenden Sukaesih.
DARA | BANDUNG – Kebijakan penutupan tempat hiburan malam oleh Pemerintah Kota Bandung dinilai Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Nenden Sukaesih sudah tepat.
Menurut Nenden, pegiat usaha perlu memahami risiko besar yang akan ditanggung jika tempat hiburan malam tetap buka di tengah pandemi Covid-19.
“Ini untuk keselamatan bersama, kalaupun mereka unjuk rasa, ya silahkan itu bagian dari aspirasi yang dijamin dalam berdemokrasi,” ujar Nenden, di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Senin (3/8/2020).
Hari ini, Perkumpulan Pegiat Pariwisata Bandung menggelar aksi damai di depan Kantor Pemerintah Kota Bandung. Dalam aksinya, ratusan pengunjuk rasa mendesak agar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kembali membuka tempat usaha hiburan malam.
Lantaran, penutupan tempat hiburan di tengah pandemi Covid-19 sangat berdampak pada nasib usaha dan pekerja. Bahkan, banyak karyawan hiburan malam terancam di-PHK.
Menurut Nenden, tempat hiburan malam merupakan katagori hiburan yang umumnya berada di ruang tertutup. Lokasi tersebut miliki risiko yang besar dibanding tempat hiburan yang terbuka. Maka dari itu, dibutuhkan komitmen para pegiat hiburan untuk dapat memastikan penerapan protokol kesehatan dan bersedia menanggung konsekuensi, bila suatu saat nanti terjadi kasus positif Covid-19 di tempat hiburan.
“Mereka harus paham penundaan izin operasional demi kepentingan dan keselamatan bersama. Misal seandainya terjadi klaster baru di tempat hiburan, yang akan dirugikan kan mereka sendiri,” cetusnya.
Untuk diketahui, Komisi B DPRD Kota Bandung sudah mengeluarkan nota komisi, untuk ditindaklanjuti Pemkot Bandung menjadi peraturan walikota (perwal).
“Pesan saya, bersabarlah, kita semua dalam kondisi yang sulit, sama sekali tidak ada keinginan Pemkot Bandung, sengaja ingin menutup dengan semena-mena, alasannya jelas, dan sudah punya komitmen untuk kedepannya,” pungkas politisi Partai Golkar ini.***
Editor: Muhammad Zein