Kebudayaan Sebaiknya Terpisah dari Pariwisata, Ini Kata Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati

Jumat, 12 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat mendukung gagasan pemisahan “kebudayaan” dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Maksudnya agar pemerintah lebih fokus membangun kebudayaan Jawa Barat.


DARA | BANDUNG – “Bagi daerah yang mempunyai potensi budaya tinggi dan pariwisata tinggi dapat didirikan dinas secara mandiri, yakni dinas kebudayaan dan dinas pariwisata, agar pengelolaannya lebih fokus,” kata Arief melalui pesan singkatnya, seperti dikutip dari galamedianews.com, Rabu (11/6/2020).

Menurut Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) ini, Jawa Barat dan Cirebon memiliki budaya yang adiluhung dan pariwisata yang indah dan bagus.

Sebelumnya wacana pemisahan kebudayaan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat sempat dihembuskan oleh kalangan seniman dan budayawan Jawa Barat. Koreografer seni tradisi, Mas Nanu Muda.

Ia mengungkapkan, adanya pemisahan dinas kebudayaan tersendiri, tidak disatukan dengan pariwisata, membuat semua unsur yang terkait dengan kebudayaan akan terakomodir. Hal itu berkaitan dengan kebudayaan sebagai konsep gagasan, ide, sistem budaya, wujud gagasan, dan nilai-nilai budaya, serta filosofi.

Sistem budaya yang berkaitan dengan aktivitas, yaitu potensi lokal budaya yang berkaitan fungsi seni ritual/sakral (adat istiadat), hiburan dan seni Pertunjukan.

Sistem budaya yang berkaitan wujud fisik, yaitu nilai-nilai peninggalan yang berwujud artefak, situs dan sebagainya.

“Dengan adanya Dinas Kebudayaan berarti adanya pengelompokan atau pemetaan kebudayaan, yakni kebudayaan yang berkaitan dengan nilai-nilai lama (buhun/resibioculture), kebudayaan yang berkaitan dengan nilai kebudayaan dominan (budaya dominan/dominan culture), dan Kebudayaan yang berkaitan dengan nilai-niali baru (budaya baru/enerzingculture),” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Suhendi Apriyanto mengungkapkan, ada dua alasan kuat ‘kebudayaan’ harus terpisah dari dinas kepariwisataan. Pertama, pemahaman kebudayaan yang selama ini ada di kalangan birokrat cenderung sempit, mengingat yang dimaksud kebudayaan hanya soal ‘kesenian’ saja.

“Padahal jika merujuk kepada pandangan Koentjaraningrat (1990), kebudayaan sebagai sistem itu memiliki 7 unsur sub sistem, dan seni atau kesenian hanya salah satu sub sistemnya.

Apalagi jika dikaitkan dengan pandangan Max Weber (1994), kebudayaan itu sangat luas, karena menyangkut ‘sistem nilai, sistem kepercayaan’, serta ‘pandangan hidup’,” terang Suhendi.

Oleh karenanya, kata Suhendi, dalam istilah asing dikenal dengan sebutan ‘culture’ (sistem nilai dan sistem kepercayaan) atau ‘civilization’ (pandangan hidup dan peradaban).

Jadi kebudayaan yang begitu luas yang boleh jadi sebagai alat kontrol dari peradaban (karena nilai hubungannya dengan norma) dianggap kecil, jelas perkeliruan penanganan yang dilakukan berulang-ulang.

“Apalagi di Disparbud Jabar hanya sebatas bidang. Sangat jauh dari arti kebudayaan yang sesungguhnya,” ujarnya.***

Editor: denkur 

Berita Terkait

Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Pekan Kebudayaan Jawa Barat, Harmoni Keberagaman Warisan Leluhur
Shin Tae-yong Bilang Indonesia Menghadapi Tantang Berat Melawan Vietnam
BPBD Jabar Lanjutkan Masa Darurat Bencana Sukabumi, 12.651 Warga Masih Mengungsi
Jelang Nataru Omzet Pedagang di Pasar Guntur Garut Menurun
Presiden Prabowo: Polri Harus Makin Profesional dan Berbakti kepada Bangsa
Melawan Laos Nanti Malam, Marselino Optimis Bisa Menang
Upah Minimum Provinsi Jawa Barat 2025 Jadi Rp2.191.238
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 15 Desember 2024 - 22:18 WIB

Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen

Minggu, 15 Desember 2024 - 14:26 WIB

Pekan Kebudayaan Jawa Barat, Harmoni Keberagaman Warisan Leluhur

Minggu, 15 Desember 2024 - 11:48 WIB

Shin Tae-yong Bilang Indonesia Menghadapi Tantang Berat Melawan Vietnam

Minggu, 15 Desember 2024 - 09:41 WIB

BPBD Jabar Lanjutkan Masa Darurat Bencana Sukabumi, 12.651 Warga Masih Mengungsi

Sabtu, 14 Desember 2024 - 09:50 WIB

Jelang Nataru Omzet Pedagang di Pasar Guntur Garut Menurun

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Des 2024 - 06:25 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Des 2024 - 06:16 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Des 2024 - 06:13 WIB