Pemerintah Kabupaten Garut memastikan kebutuhan logistik untuk warga terdampak bencana di wilayahnya aman selama masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor.
DARA | GARUT – Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, mengatakan, kebutuhan warga terdampak akan ditanggung pemerintah selama tujuh hari sejak kejadian bencana.
Pihaknya telah menyalurkan sebanyak 10 ton beras dari gudang bulog. Jika masih diperlukan, penyaluran beras akan terus ditambah.
“Bantuan lain juga telah datang dari berbagai pihak. Itu akan disalurkan kepada warga yang terdampak bencana,” ujarnya, Kamis (15/10/2020).
Menurut Helmi, ada tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang di wilayah selatan Garut, yaitu Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong. Sedangkan di Kecamatan Cisompet, terjadi tanah longsor di titik menyebabkan puluhan warga mengungsi.
Helmi menyebutkan, berdasarkan hasil pendataan sementara, di Kecamatan Pameungpeuk jumlah warga yang terdampak mencapai sekitar 1.000 orang. Namun secara keseluruhan data warga terdampak bencana di Kabupaten Garut masih terus dilengkapi.
Di Kecamatan Pameungpeuk, sebanyak 35 unit rumah dilaporkan rusak ringan, 20 unit rusak sedang, dan tujuh unit rusak berat. Selain itu, banjir juga membuat satu masjid rusak ringan, satu sarana pendidikan rusak ringan, dan tiga jembatan gantung rusak berat.
“Sementara di Kecamatan Cikelet, banjir bandang menyebabkan satu tembok penahan tebing rusak, sawah terendam, dan abrasi tanah di bantaran sungai,” ucapnya.
Kendati demikian, Helmi mengaku belum bisa memastikan berapa total kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut. Namun diperkirakan cukup besar, karena selain rumah warga dan fasum, banjir juga merendam puluhan hektare lahan pertanian.
“Sawah saja ada 50 hektare yang terdampak banjir bandang. Itu kemungkinan puso,” katanya.
Helmi menambahkan, pada massa tanggap darurat pihaknya akan fokus dalam penanganan warga terdampak. Baru setelah itu, penanganan lain seperti relokasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi, akan dilakukan.
“Untuk saat ini kita fokus dulu penanggulangan. Misalnya jalan tertimbun dan jembatan putus harus ada penanggulangan darurat,” ujarnya.***
Editor: denkur