Kebutuhan Pokok Masyarakat di Pasaran Berpotensi Langka

Jumat, 29 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: Humas Pemkot Bdg

ILUSTRASI. Foto: Humas Pemkot Bdg

Kebutuhan pokok masyarakat menjelang Natal dan tahun baru berpotensi langka. Ini akibat ulah penimbun dan distributor nakal, sehingga harga pun pun tidak masuk akal.

 

 

DARA | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung, Jawa Barat,Yana Mulyana Yana mengingatkan, menjelang Natal dan Tahun Baru, isu ekonomi kemasyarakatan akan sangat rawan. Kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) berpotensi langka akibat permintaan yang meningkat.

“Ulah penimbun dan distributor nakal juga berakibat harga-harga Kepokmas. Harganya bisa tidak masuk akal,” katanya,  saat memberi arahan dalam Kegiatan Apel Besar Tiga Pilar dan Mengoptimalkan Kaposkamling dalam Cipta Kondisi Menjelang Operasi Lilin Lodaya 2019, di Lapangan Apel Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, kemarin.

 

Fenomena tersebut, menurut dia, biasanya diikuti oleh kelangkaan bahan bakar minyak dan inflasi. “Masyarakat juga jangan sampai panik dengan kemunculan hoaks di media sosial.”

Dalam kegiatan tersebut, ia menyebutkan, situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif menjadi modal untuk Kota Bandung, Jawa Barat. Karena itu, kondisi tersebut harus terus dijaga.

Menurut Yana, kegiatan ini bisa menjadi ajang konsolidasi antara pemerintah daerah, kepolisian, serta TNI. Sekaligus menetralkan situasi yang tidak normal dan menjadi tempat bertanya terbaik bagi masyarakat.

“Lurah, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) memiliki tanggung jawab yang sama untuk mengedukasi masyarakat dan harus mampu menjadi katalisator kabar dan berita baik yang menghidupkan rasa optimis serta energi positif di masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, perlu kemampuan komunikasi yang baik oleh tiga pilar tersebut, sehingga dapat memelihara hubungan baik dengan tokoh masyarakat dan agama. “Semoga jalinan kerja sama dan koordinasi tiga pilar semakin solid. Sehingga, mampu menghadapi situasi rawan yang akan dihadapi. Ke depan kita bisa saling membahas kondisi wilayah dan sering duduk di satu meja.”***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Kabar Baik, Stok Pangan di Cirebon Aman dan tak Terpengaruh Kenaikan PPN
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Senin, 13 Januari 2025 - 12:02 WIB

Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering

Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:30 WIB

Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut

Berita Terbaru