Empat santri merasa dihina karena dituduh mencuri oleh pihak Indomaret. Buntutnya, ribuan santri serempak turun ke jalan, gelar aksi demo. Menuntut pihak Indomaret meminta maaf.
DARA | TASIKMALAYA – Ribuan santri Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya datangi Indomaret Manonjaya. Memprotes perlakuan pihak supermarket itu karena menuduh mencuri empat santriwati dan melakukan penggeledahan.
Ribuan santriwati itu menuntut pihak Indomaret meminta maaf karena sudah semena-mena melakukan tuduhan hingga membuat empat santriwati di ponpes itu merasa dihina.
Dalam aksi demonya di depan Indomaret itu, Jumat (3/1/2020), perwakilan dari santriwati bergantian melakukan orasi. Di tengah aksi terlihat beragam spanduk dan poster bertuliskan kecaman terhadap pengusaha Indomaret yang melecehkan santriwati.
Koordinator aksi, Rosita dalam orasinya mengatakan, aksi ini sebagai kecaman terhadap perilaku pengelola Indomaret yang tidak menghargai santriwati.
Pihaknya mendesak Indomaret Manonjaya ditutup hingga tuntutan pihak santri Miftahul Huda dipenuhi. “Meminta maaf lewat media nasional atas kejadian tuduhan pencemaran nama baik Santriwati Miftahul Huda yang dituduh mencuri oleh pihak karyawan Indomaret Manonjaya,” ujar Rosita.
Sementara itu, salah seorang pengasuh Ponpes Miftahul Huda, Manonjaya, KH Ujang Surahman menuntut pihak Indomaret meminta maaf secara langsung kepada pihak pesantren dan kepada santriwati yang bersangkutan. Pasalnya, santriwati tersebut sudah merasa dipermalukan dengan cara digeledah karena disangka mengambil barang milik Indomaret.
Hingga berita ini ditayangkan belum diperoleh informasi bagaimana sikap pihak Indomaret Manonjaya.***
Editor: denkur | sumber: galamedianews.com