Kegiatan dzikir dan shalawat bersama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar ratusan warga di Alun-alun Garut, Jawa Barat sempat diwarnai kericuhan, Sabtu (10/10/2020).
DARA | GARUT – Berdasarkan pantauan, kegiatan yang semula berjalan lancar tersebut sempat diwarnai ketegangan saat sekelompok orang dengan menggunakan sepeda motor dan mobil berpengeras suara datang ke sekitar lokasi kegiatan dan meminta pemerintah untuk menindak warga yang melanggar protokol kesehatan, mulai dari yang tidak memakai masker hingga kerumunan.
Aksi yang dilakukan sekelompak orang tersebut sontak mengundang reaksi dari sejumlah massa KAMI yang tengah khusu berdzikir. Sumpah serapah pun keluar dari massa KAMI dan berusaha mengejar mobil yang bergerak meninggalkan lokasi kegiatan tersebut. Bahkan, beberapa orang dari massa KAMI meminta agar pihak kepolisian menertibkan mereka.
Dewi Susanti, salah seorang warga yang mengikuti kegiatan dzikir dan shalawat bersama KAMI mengatakan, apa yang dilakukan sekelompok orang yang menggunakan mobil dan membawa pengeras suara itu sangat tidak sopan.
“Enggak tahu juga apa maksudnya. Kita sedang dzikir eh malah diganggu. Ya wajarlah kalau kita marah,” ujarnya, Sabtu (10/10/2020).
Sementara itu, Acep Mutawakil (27), peserta dzikir lainnya, menyebutkan, jika aksi yang dilakukan sekelompok orang tersebut sangat mengganggu kegiatan dzikir yang tengah diikutinya.
“Ini seperti disengaja, pake speaker, volumenya dikeraskan dan diarahkan ke alun-alun. Padahal disana ada kita sedang berdzikir,” ucapnya.
Acep pun mengaku sangat menyayangkan aksi yang dilakukan sekelompok orang tersebut. Ia juga menilai, jika aksi itu sepertinya disengaja untuk mengacaukan kegiatan dzikir dan shalawat tersebut. Meski begitu, Acep juga mengaku enggan berprasangka buruk.
“Kalau soal protokol kesehatan, justru kita selalu diingatkan agar menggunakan makser dan menjaga jarak. Jadi jangan asal mencap kita melanggar protokol kesehatan dan sengaja bikin gaduh,” katanya.***
Editor: denkur