Kekeringan dan Krisis Air Bersih Melanda 10 Kecamatan di Kabupaten Bandung

Rabu, 17 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: HUmas Pemkab Bandung

Foto: HUmas Pemkab Bandung

DARA | BANDUNG – BPBD Kabupaten Bandung, sejak bulan Juni hingga pertengahan Juli 2019, telah menerima laporan kejadian bencana kekeringan dan krisis air bersih dari sepuluh kecamatan. Karena itu, sebagian wilayah di daerah ini sudah dinyatakan terdampak kekeringan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten  Bandung,  H Akhmad Djohara Msi, menyebutkan seuluh kecamatan yang terdampak kekeringan tersebut, Kecamatan Baleendah, Pacet, Margahayu, Ciwidey, Pasirjambu, Banjaran, Ibun, Cileunyi, Kutawaringin, dan Kecamatan Cangkuang.

“Kami sudah melakukan rapat bersama 31 Kecamatan untuk memetakan daerah terdampak kekeringan,” katanya, di Bandung, kemarin.

Hasil rapat bersama pihak kewilayahan, lanjut dia, dari sepuluh kecamatan itu tercatat 9.497 KK atau  20. 856 jiwa di 50 kampung  pada 40 desa, terdampak kekeringan. Catatan lainnya, kejeringan juga melanda 349 ha sawah.

Ia menyebutkan, beberapa waktu lalu BPBD telah mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada aamat agar melaporkan kondisi kekeringan di wilayah masing-masing. Surat tersebut  ditanda tangani Sekda Kabupaten Bandung.

“Sebelum penetapan status tanggap darurat kekeringan, kita buat surat edaran agar para camat melaporkan kondisi di wilayah. Ini penting dilakukan untuk mengetahui potensi kekeringan yang saat ini terjadi. Walau baru sebagian, kami tetap melakukan koordinasi dan minggu depan akan melakukan rakor untuk langkah selanjutnya,” ujar dia.

Di tempat terpisah, Bupati Bandung,  H Dadang M Naser, mengimbau seluruh aparat wilayah di Kabupaten Bandung agar sigap jika mengetahui atau menemukan potensi bencana di wilayah masing-masing. Seluruh pihak harus terus berkoordinasi dan berkomunikasi untuk cepat merespon laporan dari masyarakat.

“Jika menemukan kondisi buruk dampak dari kemarau, aparat desa lalu kecamatan bisa langsung menyampaikan laporan ke BPBD Kabupaten Bandung, agar segera bisa disuplai air bersih,” katanya.

Menurut bupati, bencana alam adalah tanggungjawab semua pihak. Karen aitu, dalam penanganannya perlu kepeduliaan dan kerja sama melalui sinergitas lintas sektor.

“Tujuannya ya untuk mengurangi derita sesama, mengurangi dampak dan resiko korban juga meminimalisir kerugian yang disebabkan bencana itu sendiri. Makanya semua harus sabilulungan bahu-membahu, antara pemerintah, masyarakat juga dunia usaha,” ujarnya.***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 17 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 17 Desember 2024
Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen
Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 18 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 06:02 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Desember 2024 - 05:58 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 16:16 WIB

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Desember 2024 - 06:25 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 06:16 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Des 2024 - 06:02 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Des 2024 - 05:58 WIB