DARA | BANDUNG – Seiring musim kemarau, 47 persen jaringan irigasi di Jawa Barat rusak, sehingga tidak ada pasokan air ke pesawahan. Akibatnya sawah kekeringan dan gagal panen alias puso.
Sementara itu pihak PSDA mengaku tak punya anggaran untuk revitalisasi irigasi.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Linda Al Amin mengatakan, PSDA Jabar mengelola 103 daerah irigasi seluas 100.000 hektare. Setelah ditinjau, terdapat 20 persen irigasi rusak ringan, 12 persen rusak ringan, dan 15 persen rusak berat.
“Kebanyakan rusaknya saat banjir beberapa bulan lalu, ada yang jebol. Kita sudah melakukan penanganan darurat seperti pasang bronjong, tapi itu sifatnya sementara. Nah rusak berat ini yang gak bisa mengairi sama sekali,” ujarnya, dilansir Sindonews, Kamis (4/7/2019).
Linda Amin mengaku tidak memiliki anggaran untuk merevitalisasi jaringan irigasi yang mengalami kerusakan berat. Selama ini, PSDA Jabar hanya bisa mengoptimalkan alokasi anggaran operasional dan pemeliharaan untuk mengatasi irigasi yang rusak ringan.
“Memang untuk revitalisasi kita tahun ini belum ada anggaran, kita anggarkan di tahun depan secara bertahap. Intinya kita ada yang diprioritaskan, sementara pakai anggaran pemeliharaan dulu,” ujarnya.***
Editor: denkur