DARA | BANDUNG – Kekeringan di Jawa Barat makin meluas. 82 hektar padi terpaksa gagal panen alias puso tersebar di Sukabumi, Cianjur dan Cirebon.
Hasil produksi padi pun menurun. Diperparah banyaknya saluran air yang rusak, kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikulutura Jawa Barat, Hendi Jatnika, Kamis (4/7/2019).
Hendi Jatnika juga mengatakan, luas areal sawah di Jabar 573.842 hektar. Terancam kekeringan mencapai 52.983 hektar. Sedangkan tingkat kerusakan ringan, sedang, berat, hingga puso mencapai 12.048 hektare
“Dampak kekeringan tersebut umumnya terjadi pada sawah dengan kondisi irigasi yang rusak. Kerusakan irigasi membuat air yang sudah terbatas akibat kemarau tidak mengalir ke sawah,” ujarnya.
Selain itu, sawah yang kekeringan pun berada di kawasan irigasi non teknis, yang meliputi sawah tadah hujan dimana air hanya mengalir pada saat musim hujan. “Sawah yang terdampak kemarau karena irigasinya juga sudah tidak ada airnya disebabkan debit air dari sumbernya, seperti waduk, bendungan, mata air alam, atau lainnya turun drastis,” ujar Jatnika.***
Editor: denkur