Jangan sampai remaja putri mengalami anemia, karena menurunkan prestasi sekolah dan mengurangi konsentrasi kerja. Jika hamil berpotensi melahirkan bayi stunting dan BBLR.
DARA| BANDUNG – Kekurangan sel darah merah (anemia) pada remaja dan dewasa putri dapat berakibat kapasitas darah untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, rendah. Bagi bayi berakibat stunting dan barat badan lahir rendah (BBLR).
Karena itu, Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS), Hj. Nia Kurnia Naser, pemberian tablet Fe (zat besi) bagi remaja putri. “Dampak anemia bagi remaja putri, bisa kehilangan konsentrasi belajar, prestasi di sekolah rendah atau tidak optimal. Juga produktivitas kerja turun, dan imunitas lebih rendah. Sehingga, lebih rentan terhadap penyakit infeksi,” katanya, dalam Deklarasi Anak Cerdas Indonesia, di Gedung Korpri Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
Remaja putri butuh zat besi, karena, menurut dia juga, karena Fe bisa mempercepat pertumbuhan . “Kebutuhan Fe bagi bagi remaja putri akan meningkat, saat haid, di mana remaja putri saat itu akan kehilangan darah rutin dalam jumlah cukup banyak,” ujarnya.
Jika seorang remaja putri menderita anemia lalu hamil setelah menikah, lanjut dia, berpotensi melahirkan bayi stunting dan BBLR. “Stunting dan BBLR itu disebabkan kurangnya suplai oksigen dan makanan ke janin selama masa kehamilan,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Drg. Grace Meidina, M. Kes., menambahkan, sasaran pemberian tablet Fe, remaja putri usia 12-18 tahu (kelas 7, 8, 9, 10, 11, dan kelas 12). “Dosis yang diberikan, setiap orang mendapat 1 tablet per minggu selama setahun dan dipantau setiap sebulan sekali oleh petugas puskesmas,” ujarnya.
Grace berharap program pemberian tablet tambah penambah darah ini pada remaja putri, dapat menurunkan gejala anemia pada remaja putri, sehingga mereka dapat memiliki kesehatan yang optimal menjelang kehamilan bila sudah menikah.***
Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan