“Kami sudah monitor dengan adanya aktivitas travel yang membawa penumpang dari zona merah, yaitu Jakarta. Penjagaan di tapal batas makin kami perketat,” jelas AKP Ricky Adipratama.
DARA | CIANJUR – Berbagai cara dilakukan masyarakat yang ada di perantauan untuk dapat kembali ke kampung halaman mereka di tengah mewabahnya pandemi virus Corona (Covid-19).
Satu di antaranya dengan menggunakan jasa travel bodong, seperti yang dilakukan sejumlah pemudik dari kawasan zona merah Covid-19, seperti Jakarta, Tangerang, dan Bogor untuk kembali ke kampung halaman mereka di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dengan mematok tarif berkisar Rp400 ribu per orang, jasa travel bodong itu menjamin para calon penumpangnya dapat mudik atau pulang ke kampung halaman di Cianjur tanpa terkena razia petugas di sejumlah check point.
Ina (34) seorang calon pemudik asal Jakarta mengaku sempat terpikir untuk menggunakan jasa travel itu agar dapat melakukan mudik ke kampung halamannya di Cianjur.
Namun, rencananya itu urung dilakukan setelah keluarganya di kampung halaman menyarankan untuk tidak dulu melaksanakan mudik sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19.
“Teman satu kantor saya di sini (Jakarta) sudah banyak yang berhasil lolos. Sistemnya dijemput, berangkat dari Jakarta sekitar pukul 21.00 WIB. Tarifnya Rp300 ribu sampai Rp400 ribu per penumpang,” kata Ina saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (11/5/2020).
Meskipun urung untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga saat Lebaran nanti, jelas Ina, namun itu menjadi pilihan yang tepat agar pandemi Covid-19 segera usai.
“Sedih sih, tapi mau gimana lagi. Karena kita berpotensi membawa virus juga, apalagi dari zona merah. Banyak fasilitas untuk dapat komunikasi, seperti video call dan sejenisnya untuk dapat melepas rindu dengan keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Ricky Adipratama, tak menampik ada sejumlah pemudik yang lolos dari petugas di lapangan.
Untuk dapat lolos dari sejumlah pos pemeriksaan, lanjut Ricky, para pemudik nekat mengelabui petugas. Di antaranya dengan menggunakan jasa travel.
“Kami sudah monitor dengan adanya aktivitas travel yang membawa penumpang dari zona merah, yaitu Jakarta. Penjagaan di tapal batas makin kami perketat,” jelas Ricky.***
Editor: Muhammad Zein