Sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong percepatan dan pemulihan ekonomi melalui literasi dan inklusi keuangan, Kredit Pintar menginisiasi “Kelas Pintar Bersama” di berbagai kota di Indonesia, salah satunya yaitu di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
DARA | Sebagaimana diketahui, Kabupaten Garut telah dikenal luas sebagai daerah penghasil kerajinan kulit di Indonesia. seperti tas kulit, jaket kulit, sepatu kulit, dan lain-lain.
Mengacu data terakhir tahun 2021 yang dirilis melalui situs https://opendata.jabarprov.go.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut dalam lamannya menginformasikan bahwa terdapat 0,9 juta orang (75,48 persen) bekerja pada kegiatan informal.
Selama setahun terakhir (Agustus 2021-Agustus 2022), pekerja sektor informal yang mencakup unit usaha berskala kecil ini meningkat hingga 21,10 persen poin dari Agustus 2021 yang besarnya 54,38 persen.
Puji Sukaryadi, Brand Communications Kredit Pintar, mengatakan, besarnya geliat UMKM di Kabupaten Garut pasca pandemi Covid-19 tentu dapat menjadi pendorong perekonomian masyarakat setempat.
Kredit Pintar, kata Puji, berkomitmen untuk memberdayakan UMKM melalui rangkaian edukasi Kelas Pintar Bersama tentang edukasi dan pemberdayaan keuangan.
“Hal ini sejalan dengan upaya OJK untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan di antara segmen unbanked dan underbanked, serta upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pasca Covid-19,” ujarnya saat membuka Kelas Pintar yang berlangsung di Collega Coffee & Resto, Jalan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (4/2/2023).
Menurut Puji, hingga saat ini Kredit Pintar telah menyalurkan total pinjaman lebih dari Rp 31 triliun, dimana sekitar setengah nasabahnya meminjam uang untuk tujuan modal usaha kecil atau pendidikan.
“Total peminjam sejak Kredit Pintar didirikan berjumlah 9,8 juta nasabah. Kredit Pintar merupakan perusahaan penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi yang memiliki izin dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah beroperasi sejak 2017,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Kredit Pintar, Wisely Wijaya, menambahkan, Kelas Pintar Bersama merupakan persembahan Kredit Pintar untuk merangkul dan mengedukasi komunitas guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan UMKM.
“Dalam Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga mengajak para pembicara tamu untuk turut berpartisipasi dan berbagi tips yang bermanfaat bagi para peserta, berkaitan dengan pengelolaan keuangan serta produktivitas usaha,” katanya.
Menurut Wisely, dalam Kelas Pintar Bersama yang diadakan di Garut pada Sabtu 4 Februari 2023 kemarin, dengan tema Pintar Kelola Modal Biar Cuan Optimal” dihadiri oleh komunitas PT KREDIT PINTAR INDONESIA.
Wisely berharap, melalui Kelas Pintar Bersama dapat menjangkau lebih banyak lagi wilayah-wilayah lain di Indonesia dimana terdapat potensi-potensi UMKM yang dapat dirangkul demi mendorong literasi dan inklusivitas keuangan yang lebih luas lagi.
“Sehingga percepatan pemulihan perekonomian Tanah Air segera tercapai,” katanya.
Ditempat yang sama, Edwin Januari, pemilik usaha Morena Food sekaligus juga Pendamping UMKM Jabar Juara, yang dalam kesempatan Kelas Pintar Bersama ini didapuk sebagai narasumber untuk berbagi kiat usahanya kepada para audiens, menuturkan, bahwa 80 persen anggota adalah produsen kerajinan tangan seperti bros, gantungan kunci, dan aksesoris lainnya.
Selain itu, lanjut Edwin, ada pula usaha makanan seperti burayot yang terbuat dari tepung beras, dodol garut, yang terbuat dari buah-buahan, aneka keripik, bakso aci kemasan, minuman seperti ekstrak lemon perasan, sirup markisa, kopi bubuk, minuman herbal, hingga pakaian seperti jaket kulit, batik, dan sutera.
Edwin sendiri mengaku memulai usahanya dalam pembuatan aneka macam keripik sejak tahun 2017 lalu. Tergerak karena hasil panen yang cukup melimpah di Garut, Ia melihat hasil panen tersebut bisa menjadi ide camilan yang enak dan bergizi.
“Dalam berdagang, awal tujuannya berniat dengan yang kecil-kecil terlebih dahulu, sayang sama yang kecil, dengan modal usaha yang juga relatif kecil. Tidak berharap terlalu besar,” katanya.
Meski sedikit, menurut Edwin, tapi lancar, daripada sudah memproduksi banyak namun barang yang diretur juga banyak, jadi lebih baik sedikit edikit dulu tapi laku. Baru setelah itu ia mulai berinovasi dengan membuat produk baru namun tidak jauh-jauh dari produk yang dibuat sebelumnya hingga akhirnya sukses membesarkan usahanya.
Menurut Edwin, sejak 2022 lalu Kredit Pintar secara konsisten mengadakan Kelas Pintar Bersama, tak hanya di Ibukota Provinsi yang ada di Indonesia, namun juga menjangkau daerah-daerah setingkat Kabupaten.
Kredit Pintar adalah salah satu platform pinjaman digital terkemuka di Indonesia yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kredit Pintar telah diunduh lebih dari 20 juta kali di Google Play. Kredit Pintar adalah bagian dari Atome Financial, perusahaan fintech terkemuka dengan pengalaman luas dalam pembiayaan konsumen digital dan mempromosikan inklusi keuangan melalui teknologi kecerdasan buatan.
Editor: denkur